1446
1446

Pakar Sebut Perlu Genjot Literasi Keuangan Syariah

Ilustrasi keuangan syariah. Foto: Shutterstock

apakabar.co.id, JAKARTA – Pakar ekonomi Adiwarman Azwar Karim menyatakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia diperlukan menggenjot literasi keuangan syariah.

“Jumlah masyarakat yang melek akan keuangan berbasis syariah masih sangat rendah jika dibandingkan dengan pemahaman akan produk dan layanan keuangan secara konvensional,” katanya di Jakarta, Kamis (24/10).

Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024, tingkat Literasi Keuangan Syariah tercatat mencapai 39,11 persen, di bawah tingkat Literasi Keuangan Nasional dan Konvensional sebesar 65,43 persen dan 65,09 persen.

Baca juga: Industri Halal Global Menunjukan Tren Positif

Baca juga: 5 Hambatan Penjegal Ekosistem Halal di Indonesia

Sementara itu, kata Adiwarman, tingkat literasi asuransi syariah di Indonesia hanya mencapai 3,99 persen, jauh lebih rendah dibandingkan literasi asuransi konvensional yang mencapai lebih dari 45 persen.

Terlebih, adanya gap yang cukup besar antara literasi keuangan dan asuransi syariah dengan konvensional menunjukkan tantangan sekaligus peluang besar bagi industri agar mengupayakan peningkatan dan pemerataan literasi keuangan dan asuransi berbasis syariah di Indonesia.

“Sangat penting menanamkan pemahaman akan prinsip-prinsip manajemen keuangan syariah dilakukan sejak dini dari keluarga,” ujar konsultan keuangan syariah tersebut.

Menurut dia Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, yaitu sebanyak 236 juta jiwa (84,35 persen dari total populasi Indonesia), tambahnya, memiliki potensi industri keuangan Syariah yang sangat besar.

49 kali dilihat, 3 kunjungan hari ini
Editor: Bethriq Kindy Arrazy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *