Kronologis Pembunuhan CEO UnitedHealthcare dan Pergerakan Pelaku Penembakan Akhirnya Diketahui

Orang yang dicari dalam kasus pembunuhan CEO UnitedHealthcare Brian Thompson di jalan Manhattan terlihat di dekat stasiun bus Port Authority, 46 menit setelah kejahatan yang mengejutkan itu. Foto: NBC News

apakabar.co.id, JAKARTA – Keberadaan orang yang paling dicari dalam kasus pembunuhan CEO United Healthcare Brian Thompson di jalan Manhattan akhirnya terungkap. Pelaku diketahui sempat berada di dekat stasiun bus Port Authority, 46 menit setelah kejahatan itu terjadi, mengutip sumber Kepolisian New York.

Brian Thompson ditembak dari belakang di luar Hotel Hilton Midtown New York pada Rabu (4/12) pagi, saat sedang dalam perjalanan menuju konferensi investor United Health Group, kata para pejabat setempat.

Sementara itu, Kepala Detektif Departemen Kepolisian New York Joseph Kenny menjelaskan, pihaknya belum melakukan penangkapan terhadap terduga pelaku. Polisi meyakini orang yang dicari tersebut, kemungkinan telah meninggalkan kota.

“Pada titik ini, kami yakin ia bertindak sendiri,” ujar Joseph Kenny, Jumat (6/12) dikutip dari nbcnews.com.

Pria itu diduga tiba dengan bus dan menginap di sebuah hostel, tidak jauh dari lokasi kejadian. Sementara itu, teman sekamarnya mengungkapkan, terduga pelaku tetap mengenakan maskernya sepanjang waktu.

“Bahkan saat makan, hanya menurunkannya untuk menggigit,” katanya.

Sementara itu, hadiah gabungan sebesar USD60.000 telah ditawarkan kepada publik yang telah mengetahui informasi yang mengarah pada penangkapan dan hukuman bagi pria bersenjata itu.

Menurut Kenny, penyelidikan masih terus berlangsung dan telah melibatkan beberapa pihak. “Mereka yang terlibat di antaranya Departemen Kepolisian di Atlanta, Georgia, hingga pihak bus ke New York City untuk membantu NYPD,”  terangnya.

“Ini bukan kejadian yang melibatkan korban dari kalangan ‘darah biru’, karena itu kami tidak akan menyelesaikannya dalam 60 menit,” ungkap Kenny.

Ia menambahan, “Kami telah bersusah payah memeriksa setiap bukti yang kami temukan.”

Polisi New York, kata Kenny, harus menyampaikan fakta-fakta kepada hakim dan juri setelah penangkapan dilakukan. Karena itu, pihak kepolisian tidak ingin terburu-buru dalam bekerja.

“Kami tidak terburu-buru, kami melakukannya dengan benar. Kami memastikan bahwa kami akan mendapatkan keadilan bagi korban dan penyelesaian bagi keluarganya,” tegasnya.

Thompson ditembak dari belakang di luar hotel Hilton Midtown New York pada Rabu (4/12) pagi, saat menuju konferensi investor United Health Group. Foto: forbes.com

Kronologis kejadian

Berikut merupaan kronologis pergerakan dari seseorang yang diyakini sebagai pelaku pembunuhan Brian Thompson. Pelaku tersebut merupakan orang yang paling dicari di New York City.

Menurut Kenny, sejumlah rekaman video pengawas (CCTV) mengonfirmasi pergerakan pria tersebut sejak Minggu, 24 November 2024.

Diketahui pada pukul 22.11 waktu setempat, pelaku tiba di New York City. Ia terlihat dalam video saat turun dari bus di Port Authority di 42nd Street dan 8th Avenue.

Bus tersebut awalnya berangkat dari Atlanta, tetapi berhenti sekitar enam hingga tujuh kali dalam perjalanan. “Dari bukti yang dimiliki, penyidik ​​tidak yakin di mana pelaku tersebut naik,” kata Kenny.

Setibanya di Port Authority, terduga pelaku naik taksi ke sekitar Hotel Hilton. Di tempat itu ia berhenti dan mengamati sekeliling selama 30 menit.

“Pada pukul 11 ​​malam, terduga naik taksi ke hostel di Amsterdam Avenue di Upper West Side Manhattan, papar Kenny.

Jumat, 29 November 2024, terduga keluar dari hostel. Saat itu, polisi melakukan pemeriksaan administratif dan terduga tidak muncul pada waktu yang ditentukan.

“Dia kembali masuk, dan polisi tidak yakin dia menginap di tempat lain,” kata Kenny.

Sejauh ini, terduga pelaku diketahui punya dua teman sekamar yang tidak dikenalnya. Ia tetap mengenakan maskernya sepanjang waktu. Pria tersebut dikabarkan telah membayar tunai dan sempat memberikan kartu identitas.

“Tapi kami yakin identitas itu palsu,” terang Kenny.

Rabu, 4 Desember 2024, sekitar pukul 5.30 pagi, pria tersebut diketahui meninggalkan penginapan. Polisi meyakini terduga pelaku sedang bersepeda.

Pukul 5.41 pagi, rekaman video memperlihatkan terduga berada di 54th Street dan 6th Avenue, di kawasan Hilton.

“Dia berkeliaran di sekitar hotel. Berjalan di 54th Street, berjalan maju mundur,” papar Kenny.

Pria itu kemudian memasuki Starbucks di suatu titik dan membeli sesuatu.

Pukul 6:44 pagi, pembunuhan terjadi. “Thompson ditembak dari belakang dan kemudian ditembak lagi beberapa kali,” ujar Kenny.

Di lokasi kejadian, tiga amunisi ditemukan polisi. “Amunisi itu bertuliskan kata-kata deny, delay dan depose yang ditulis dengan spidol, masing-masing satu,” kata Kenny.

Sementara itu, seorang pejabat senior di Kota New York saat memberi pengarahan tentang penyelidikan tersebut menyebutkan kepada NBC News, selongsong peluru bertuliskan deny, defend dan depose.

Pada pukul 6.48 pagi, pria tersebut terlihat memasuki Central Park di 60th Street. Dan pada pukul 06.56, ia terlihat keluar dari taman di Central Park West, masih dengan sepedanya.

Pada pukul 06.58, terduga berada di 85th Street dan Columbus Avenue, masih dengan sepedanya. Lalu di pukul 07.00, terduga menuju ke utara di 86th Street, dan disana ia tidak lagi menaiki sepedanya.

“Pukul 07.04, ia terlihat masuk ke taksi ke utara di 86th Street dan Amsterdam Avenue dan jam 07.30 pelaku terlihat di sekitar Jembatan George Washington, dekat stasiun bus Port Authority,” tandas Kenny.

367 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Jekson Simanjuntak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *