apakabar.co.id, JAKARTA – IDI mengimbau masyarakat lebih menjaga kesehatan dan lingkungan, guna mencegah peningkatan kasus demam berdarah dengue atau DBD sebelum terlambat. Ada tips yang disampaikan untuk masyarakat.
Demam Berdarah Dengue atau DBD adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti, yang ketika menggigit seseorang akan menyebabkan demam tinggi, nyeri pada sendi dan otot, muntah hingga sakit kepala. Bahkan bisa mengakibatkan kematian.
Pada musim tak menentu saat ini, pencegahan harus dilakukan tak hanya dalam fasilitas kesehatan (faskes) pemerintah namun masyarakat juga disarankan turut andil mencegah peningkatan kasus DBD tersebut.
Hal tersebut turut disampaikan oleh DR. Dr. Moh. Abid Khumaidi , SpOT selaku Ketua Umum PB IDI pada konferensi pers yang diadakan di Jakarta, Sabtu (2/3).
Dalam pernyataannya ia mengimbau faskes tingkat pertama, Puskesmas, harus tetap surveillance terhadap kasus DBD.
“Jika ditemukan satu kasus dalam satu wilayah, maka wilayah tersebut harus disegerakan pengawasan yang dilakukan, sehingga tidak meningkatkan banyak kasus-kasus lainnya,” tutur DR. Abid.
Selain itu, ia juga menghimbau masyarakat kembali melakukan pola hidup sehat seperti menjaga daya tahan dengan makan-makanan bergizi seimbang. DR. Abid memberikan tips untuk mencegah terjadinya peningkatan DBD.
“Masyarakat sendiri harus mulai menjaga pola hidup, seperti menjaga daya tahan tubuh dengan cukup istirahat, serta olahraga dalam penguatan tubuh,” ujarnya.
DR. Abid juga membahas mengenai faktor lingkungan dan kebersihan menjadi satu hal yang harus ditegakkan masyarakat, dengan menyarankan untuk melakukan kembali kegiatan 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur), serta larvasida guna mencegah dengue berkembang biak.
Selain itu, ia turut menyampaikan bahwa faktor lain peningkatan kasus DBD tersebut adalah buruknya sanitasi. Ia mengimbau masyarakat untuk kembali melakukan gerakan rajin cuci tangan guna mencegah penularan virus tersebut.
“Terakhir, masyarakat juga harus memulai dan memahami saat makan di luar itu harus dijaga kebersihannya,” tutup DR. Abid.