News  

Jenazah Tokoh Adat Muara Kate Diautopsi Setelah 9 Bulan

Warga menggali kembali makam tokoh adat Dayak, Russell, di Dusun Muara Kate, Desa Muara Langon, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Jumat (11/7/2025), dalam rangka proses ekshumasi untuk autopsi. Langkah ini dilakukan atas permintaan keluarga guna mengungkap penyebab kematian yang hingga kini masih misterius.

apakabar.co.id, JAKARTA – Sembilan bulan setelah pembunuhan Russell (60), tokoh adat Dayak yang menjadi korban konflik tambang di Dusun Muara Kate, Desa Muara Langon, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, jenazahnya akhirnya diautopsi.

Namun misteri kematiannya masih menggantung, dan luka yang ditinggalkan peristiwa itu di masyarakat belum juga sembuh.

Proses ekshumasi dilakukan pada Jumat (11/7), atas permintaan keluarga yang ingin mengetahui penyebab pasti luka di tubuh almarhum. Jenazah kemudian dimakamkan ulang keesokan harinya.

“Baru diautopsi Jumat kemarin, terus dibawa ke rumah sakit dan hari Sabtunya langsung dimakamkan lagi,” ungkap Miah, putri almarhum, Selasa malam (15/7).

Meski proses hukum sudah bergerak, Miah menyebut keluarganya belum mendapat informasi hasil autopsi dari kepolisian.

Miah juga menyampaikan saat pemakaman pertama ayahnya dimakamkan menggunakan prosesi adat dan keyakinan terdahulunya. Namun setelah autopsi, barulah Russell dimakamkan kembali sesuai keyakinan terbaru korban.

“Waktu itu harus dikubur secara adat, banyak yang nyuruh begitu. Baru kemarin dikubur sesuai agama,” ungkapnya.

Hingga kini, pelaku pembunuhan belum terungkap. Keluarga tidak berani berspekulasi karena minimnya bukti. Mereka hanya berharap keadilan ditegakkan.

Miah menambahkan bantuan sempat datang dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat kunjungan ke lokasi. Bantuan lain juga diberikan oleh Yayasan Dayak Membangun dari Kalimantan Selatan.

Media ini sudah berupaya menghubungi Kapolres Paser AKBP Novy Adhiwibowo. Belum ada respons. Terpisah, Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yulianto belum menerima informasi ekshumasi ini.

Setelah kunjungan Wakil Presiden Gibran ke lokasi tragedi Muara Kate sebulan lalu, truk-truk diduga bermuatan batu bara kembali terlihat melintas di jalan nasional Batu Kajang, Paser, Kalimantan Timur.

Dalam video yang beredar Jumat malam (4/7), tiga truk berpelat DA (Kalsel) terekam berjalan beriringan. Warga mencurigai truk bermuatan batu bara.

“Ini tanggal 4, aku sweeping sendirian. Ada tiga truk muatan batu bara berpelat DA,” ujar warga dalam video.

Namun hingga kini, Kepala BPTD Kaltim belum memberi tanggapan atas peristiwa itu.

Tragedi Muara Kate terjadi pada 15 November 2024. Russell tewas ditikam saat berjaga di posko penolak hauling. Rekannya, Anson (55), mengalami luka berat.

Sebelumnya, Ustaz Teddy tewas tertabrak truk tambang pada Mei 2024, disusul Pendeta Veronika yang dilindas truk gagal nanjak pada Oktober 2024. Saat berkunjung ke lokasi tragedi pada 15 Juni 2025, Wapres Gibran meminta PT Mantimin Coal Mining (MCM) menghentikan operasi di Kaltim dan pindah ke jalur hauling milik PT Prima (Jhonlin Group) di Tabalong, Kalsel.

Selama masa transisi, MCM dilarang melintasi jalan nasional. Namun, hanya sebulan berselang, truk-truk tambang kembali terlihat.

 

10 kali dilihat, 10 kunjungan hari ini
Editor: Raikhul Amar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *