1446
1446
News  

Oknum Guru di Cianjur Diduga Gelapkan Dana PIP Selama Tiga Tahun 

Kartu Indonesia Pintar (PIP). Foto: ilustrasi

apakabar.co.id, CIANJUR – Program Indonesia Pintar (PIP) di SDN Neglasari, Desa Gunungsari, Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat diduga kuat digelapkan oleh seorang oknum guru honorer. Bahkan penggelapan ini sudah sejak 2021-2023 lalu.

Menurut keterangan salah satu orang tua siswa SDN Neglasari yang enggan disebutkan namanya, mengaku sudah tiga kali dana bantuan PIP tidak diberikan. 

Pencairan dana PIP itu sendiri di cairkan secara kolektif oleh pihak sekolah bukan oleh orangtua siswa.

“Tahap 1, 2, dan 3 itu tidak dibagikan. Tapi pencairan yang tahap keempat ini yang dibagikan oleh pihak sekolah” tuturnya, Selasa (18/6). 

Selain itu, pada proses pencairan tahap empat pada bulan Mei 2024 lalu, diduga adanya potongan karena setiap siswa penerima uang PIP tidak sesuai nominal bantuannya.

Pasalnya, para siswa kelas I sampai kelas 5 seharusnya menerima dana senilai Rp 450 ribu. “Ada yang diterima Rp 150 ribu per siswa, ada juga yang Rp 250 ribu. Harusnya Rp 450 ribu,” ungkapnya. 

Kondisi seperti ini, lanjut dia, sudah sangat lama. Sayangnya, tidak ada tindakan dari pihak yang berwenang, seperti dari Dewan Pengawas atau pihak dinas terkait. 

“Kami, orangtua siswa pernah berseteru dengan oknum guru itu. Bahkan, bernada menantang. Katanya, mau siapa pun tidak ada yang berani menindak, termasuk wartawan atau LSM,” tegas dia bernada kesal. 

Sementara itu, Kepala SDN Neglasari, Yuhana membenarkan terkait dana bantuan PIP yang tidak diberikan kepada siswa. Menurutnya, dan bantuan PIP tersebut dipinjam untuk beberapa kegiatan siswa. 

“Iya pencairan tahap 1, 2, dan 3 itu dikolektif oleh guru. Uangnya dipinjam dulu dan nanti akan dikembalikan,” terangnya.

Yuhana mengaku, sudah melakukan mediasi dengan para orangtua siswa pada bulan lalu. Dalam rapat, pihak sekolah dan orangtua siswa sepakat bahwa uang bantuan PIP akan segera dikembalikan. 

“Sebenernya sudah diklarifikasi. Jadi sudah selesai. Tapi memang belum sempat diganti karena belum ada uangnya. Itu pun uangnya bukan dipakai oleh saya pribadi, tapi untuk kegiatan anak-anak,” ungkapnya.

Disinggung adanya dugaan pemotongan dana PIP 2024, Yuhana membantahnya. Sebab, proses pencairan dilakukan langsung oleh orangtua siswa ke bank. 

“Tidak ada potongan. Kan itu pencairan langsung oleh orangtua siswa, bukan oleh pihak sekolah. Kalau yang tahun 2021-2023 itu memang oleh guru,” ujarnya. 

Jumlah total siswa di SDN Neglasari ada sebanyak 103 murid dari kelas 1 hingga 6. Sedangkan yang mendapatkan bantuan dana PIP ada sebanyak 49 murid. 

“Nominalnya juga tidak sama. Kelas 1 sampai kelas 5 mereka mendapatkan bantuan Rp 450 ribu per tahun. Sedangkan untuk kelas 6 hanya Rp 225 ribu per tahun,” tutupnya.

302 kali dilihat, 5 kunjungan hari ini
Editor: Raikhul Amar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *