apakabar.co.id, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto hanya menyinggung singkat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam pidato kenegaraan di MPR. Kepala Otorita IKN (OIKN), Basuki Hadimuljono, menyebut hal itu wajar karena presiden fokus pada isu prioritas.
“Pidato Bapak Presiden kan hanya beberapa menit, tidak mungkin semua disebutkan. Yang diambil adalah prioritasnya. Bahkan pemberantasan korupsi dan illegal mining juga disampaikan, yang biasanya tidak,” kata Basuki.
Ia menegaskan komitmen pemerintah tetap konsisten membangun IKN. “Setelah itu, Pak Mensesneg menegaskan kembali bahwa IKN harus selesai dalam tiga tahun,” ujarnya.
Terkait anggaran Rp6,3 triliun untuk IKN yang diumumkan presiden, Basuki menilai jumlah itu masih indikatif dan belum dibahas dengan DPR RI.
“Seperti tahun 2025 kemarin, akhirnya kami juga mendapat anggaran tambahan. Insyaallah mekanismenya sama untuk tahun depan,” jelasnya.
OIKN telah menyiapkan 40 paket pekerjaan dengan nilai Rp28 triliun, namun baru mengajukan Rp3,6 triliun untuk uang muka proyek.
Infrastruktur utama dikebut agar target tiga tahun tercapai. Proyek besar seperti jalan tol, Istana Wakil Presiden, dan masjid dikerjakan siang malam.
“Kalau jalan dan infrastruktur di 1A, 1B, 1C itu dikerjakan 24 jam. Karena sering hujan, begitu ada waktu cerah langsung dimanfaatkan,” kata Basuki.
Masjid IKN kini sudah 60 persen rampung dan ditarget selesai akhir 2025. “Mungkin nanti Idul Fitri sudah bisa digunakan,” ujarnya. Istana Wapres ditarget tuntas November tahun ini.
Selain APBN, investasi swasta mulai mengalir melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Komitmen sudah masuk untuk proyek jalan Rp60 triliun dan hunian Rp70 triliun.
“Untuk hotel dan restoran insyaallah mulai jalan. Bahkan konsorsium taman safari juga sudah siap, tinggal bertemu presiden,” tambah Basuki.