apakabar.co.id, JAKARTA – Demokrat mulai menyusun strategi untuk Pilgub Kalsel 2024. Dua nama dijagokan sebagai bakal calon gubernur.
“Kami memiliki Prof Denny Indrayana yang berpotensi besar maju kembali sebagai calon gubernur Kalsel,” jelas Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Demokrat, Kamhar Lakumani kepada apakabar.co.id.
Namun tak cuma Denny. Ibnu Sina yang kini menjabat Ketua DPD Demokrat Kalsel tak kalah potensialnya.
“Kami bersyukur memiliki banyak figur potensial di Kalsel,” jelas Kamhar.
Soal apakah Denny atau Ibnu, Kamhar belum bisa memastikan. Yang pasti, kata dia, nama keduanya telah dibahas di internal partai.
Bagaimana dengan Kaltim dan Kalteng? Senapas dengan Kalsel. Selepas perhelatan pemilu 14 Februari Demokrat baru bakal membahas.
“Konsentrasi kami masih ke Pileg dan Pilpres,” jelas Kamhar.
Ibnu Sina bersyukur namanya masuk dalam cagub potensial DPP Demokrat. Namun begitu ia masih akan fokus pada Pemilu 2024 yang tinggal hitungan hari.
“Insyaallah kami akan terus berjuang di Pemilu 2024. Karena bagaimana pun juga kami punya tanggung jawab untuk kemenangan Demokrat di Kalsel,” jelas wali kota Banjarmasin ini.
Nama Ibnu terbilang wajar menjadi kandidat kuat calon gubernur. Terlebih, ia satu-satunya wali kota Banjarmasin dua periode.
“Wajar-wajar saja. Kan sudah dua kali menjabat,” jelas ketua DPD Demokrat Kalsel ini.
Tak hanya calon gubernur. Sebenarnya, sejumlah kader Demokrat juga berharap Ibnu maju di Pileg sebagai calon anggota DPR RI.
“Ya itu memang ada. Tetapi kami masih harus berkonsentrasi untuk menyelesaikan jabatan sebagai wali kota di periode kedua,” jelas Ibnu.
Ibnu Sina masih menjabat wali kota Banjarmasin. Mantan anggota DPRD Kalsel ini harus absen di Pileg 2024. Itu demi menyelesaikan sisa masa baktinya sebagai wali kota.
Sedangkan Denny Indrayana adalah mantan calon gubernur Kalsel. Wakil menteri hukum dan HAM era SBY ini berhasil membuat Pilgub Kalsel 2019 masuk ke babak pemungutan suara ulang (PSU).
PSU digelar setelah Denny dan timnya menemukan sejumlah dugaan kejanggalan dan kecurangan. Kendati begitu, perjuangan Denny menjadi gubernur Kalsel harus kandas di PSU. Selisih suara Denny dengan petahana Sahbirin Noor mencapai 39.945 suara.
Senada Ibnu, Denny sendiri terlihat masih berfokus ke Pileg 2024 yang digelar esok. Maklum, ia juga maju sebagai calon DPR RI dapil 2 Kalimantan Selatan.