SPORT
Federasi Internasional Kompak Dukung Indonesia Gelar Ajang Dunia
apakabar.co.id, JAKARTA – Sejumlah Presiden Federasi Internasional (IF) berbagai negara menyatakan komitmen mereka untuk tetap menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah kejuaraan olahraga dunia. meski sebelumnya Komite Olimpiade Internasional (IOC) merekomendasikan peninjauan ulang terhadap pelaksanaan event di Tanah Air.
Sinyal dukungan ini mengemuka dalam IF Forum yang digelar di The Olympic Museum, Lausanne, Swiss, beberapa waktu lalu. Pertemuan tahunan bergengsi ini mempertemukan para pemimpin tertinggi federasi olahraga dunia dengan IOC dan berbagai NOC (Komite Olimpiade Nasional).
Di forum tersebut, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, menjadi salah satu delegasi yang mencuri perhatian. Okto mengungkapkan bahwa banyak Presiden IF secara langsung menyampaikan keinginan mereka untuk tetap menggelar ajang kejuaraan di Indonesia.
“Banyak Presiden Federasi Internasional datang langsung kepada kami dan menyampaikan keinginan untuk tetap menggelar kejuaraan di Indonesia. Ini membuktikan bahwa Indonesia bukan hanya strategis secara geografis, tetapi juga memiliki daya tarik tersendiri dan reputasi yang baik dalam menyelenggarakan event internasional,” ujar Okto.
Menurut Okto, dukungan yang mengalir dari berbagai cabang olahraga merupakan bentuk nyata dari kepercayaan dunia terhadap kapasitas Indonesia sebagai penyelenggara ajang internasional.
“Kita mendapat dukungan dari banyak federasi. Mereka bahkan siap membantu menyuarakan dukungan di forum-forum internasional. Ini membuktikan bahwa dunia melihat Indonesia sebagai mitra penting dalam ekosistem olahraga global,” tegasnya.
Indonesia memang bukan pemain baru dalam menggelar ajang besar. Catatan keberhasilan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018, Asian Para Games 2018, hingga berbagai kejuaraan dunia seperti World Beach Games Qualification, MotoGP Mandalika, dan turnamen Badminton World Tour, menjadi bukti konsistensi dalam menjaga mutu penyelenggaraan.
Bagi banyak federasi, keberhasilan tersebut bukan hanya soal logistik dan fasilitas, tapi juga soal atmosfer penyambutan dan antusiasme publik Indonesia terhadap olahraga.
“Ketika Indonesia menjadi tuan rumah, banyak pihak yang terlibat dan banyak biaya yang dikeluarkan. Semua aspek, mulai teknis, logistik, hingga siaran internasional, dipersiapkan dengan matang. Presiden federasi memahami itu, dan mereka tahu Indonesia selalu berkomitmen menjaga standar tertinggi,” lanjut Okto.
Sikap terbuka federasi internasional terhadap Indonesia juga memperlihatkan semangat inklusif dunia olahraga. Bagi mereka, pembatasan penyelenggaraan ajang olahraga di satu negara bukanlah solusi yang membangun.
“Apapun situasinya, situasi itu harus dicarikan solusinya. Dan solusinya harus yang terbaik untuk semua pihak. Olahraga seharusnya menjadi jembatan perdamaian dan persahabatan antarbangsa,” ujar Okto menegaskan.
NOC Indonesia pun memastikan komitmennya untuk terus menjaga komunikasi positif dengan IOC dan seluruh IF, sambil menegakkan nilai-nilai Olimpiade di setiap penyelenggaraan kejuaraan.
“Kami akan tetap menjadi mitra konstruktif bagi IOC dan IF. Indonesia siap berdialog, bekerja sama, dan berkontribusi untuk memastikan bahwa olahraga tetap menjadi ruang persatuan global,” tutup Okto.
Editor:
RAIKHUL AMAR
RAIKHUL AMAR

