SPORT

Indonesia Amankan Tiga Emas, India Jadi Lawan Utama Perebutan Juara Umum

Ganda campuran SL3–SU5 Indonesia, Fredy Setiawan/Khalimatus Saidyah, saat bertanding melawan pasangan India dalam ajang Polytron Para Badminton International 2025 di GOR Indoor Manahan, Solo, Sabtu (1/11). Foto: NPC
Ganda campuran SL3–SU5 Indonesia, Fredy Setiawan/Khalimatus Saidyah, saat bertanding melawan pasangan India dalam ajang Polytron Para Badminton International 2025 di GOR Indoor Manahan, Solo, Sabtu (1/11). Foto: NPC
apakabar.co.id, JAKARTA - Indonesia menjaga asa untuk menjadi juara umum di ajang Polytron Indonesia Para Badminton International 2025. Hingga Sabtu (1/11/25), tuan rumah sudah mengantongi tiga medali emas, dan masih berpeluang menambah hingga tiga emas lagi di babak final hari Minggu (2/11/25).

Turnamen yang berlangsung di GOR Indoor Manahan, Solo, ini menjadi arena adu gengsi dua kekuatan besar para-badminton dunia: Indonesia dan India. Keduanya mendominasi hampir seluruh nomor final dan berpeluang besar menutup turnamen dengan perolehan medali terbanyak.

Tiga emas Indonesia sejauh ini datang dari tangan-tangan andalan. Pasangan Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah membuka kemenangan pertama di nomor ganda putri SL3–SU5, setelah menyapu bersih empat kemenangan dalam sistem single round robin.

Leani Ratri Oktila juga memastikan raihan medali emas dari nomor tunggal putri klasifikasi SL4. Ratri meraih tiga kemenangan dalam perebutan medali yang juga digelar dalam sistem single round robin.

Sementara emas ketiga dipastikan hadir dari nomor ganda campuran SL3–SU5, yang mempertemukan dua pasangan Merah Putih di partai final: Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila melawan Fredy Setiawan/Khalimatus Sadiyah.

Selain tiga medali emas tersebut, Indonesia masih berpotensi menambah tiga medali emas lagi dari nomor tunggal putri SL3 lewat Qonitah Ikhtiar Syakuroh, nomor ganda putra SL3-SL4 lewat pasangan Dwiyoko/Fredy Setiawan dan nomor ganda campuran SH6 lewat pasangan Subhan/Rina Marlina.

Qonitah akan menghadapi wakil Nigeria, Mariam Eniola Bolaji. Lalu, Dwiyoko/Fredy menghadapi wakil India, Pramod Bhagat/Sukant Kadam serta Subhan/Rina melawan wakil India, Krishna Nagar/Nithya Sre Sumathy Sivan.

Pelatih Para Bulu Tangkis Indonesia, Muhammad Nurachman, mengatakan tiga nomor penghasil medali emas serta tiga nomor lain yang meloloskan atlet ke partai final memang sudah diproyeksikan menjadi andalan pada ajang ini.

"Nomor-nomor yang masuk final memang nomor yang menjadi andalan kita. Mudah-mudahan kita bisa menambah medali emas lagi," kata Muhammad Nurachman, Sabtu (1/11/25).

Nurachman menyebut India menjadi pesaing utama dalam perebutan gelar juara umum. India yang mengirimkan 42 atlet terbaiknya dalam ajang ini sukses menempatkan wakilnya di sepuluh nomor pertandingan. 

Satu nomor sudah pasti berbuah medali emas karena mempertemukan sesama wakil India, yakni Manisha Ramadass akan melawan Thulasimathi Murugesan di nomor tunggal putri klasifikasi SU5. 


"Di turnamen ini saya melihat India memiliki banyak atlet baru yang kualitasnya cukup bagus. Mereka mengirimkan banyak atlet di setiap turnamen yang membuat persaingan di negaranya menjadi kompetitif," ucap Nurachman.

Sementara itu, atlet andalan Indonesia, Subhan menyatakan kesiapannya untuk bertarung di partai final ganda campuran SH6 bersama Rina Marlina. Mereka melaju ke partai puncak setelah menang telak atas wakil Malaysia, Muhammad Amin Azmi/Nurzammiezatul Syafiqqah, dengan 21-4, 21-5.

Di partai final, Subhan/Rina akan melawan wakil India, Krishna Nagar/Nithya Sre Sumathy Sivan yang mengalahkan wakil Thailand, Natthapong Meechai/Chai Saeyang lewat pertarungan yang berlangsung 44 menit dengan skor 21-18, 16-21 dan 15-21.

"Lawan pasangan dari India ini saya kira bakal berjalan ketat. Kita sudah sering bertemu. Mereka punya kualitas yang bagus dan bisa mengimbangi permainan kita," ucap Subhan.

Subhan bersama Rina sudah memiliki strategi yang coba diterapkan agar meraih kemenangan atas wakil India. Namun, kondisi fisik akan mengambil peranan penting dalam laga final ini.

"Terakhir bertemu di Inggris dan kita yang menang. Kita akan antisipasi kelebihan-kelebihan mereka, terutama bola dari yang cowok (Krishna Nagar). Dia bisa mengarahkan bola dengan bagus," jelas Subhan.

"Sekarang, faktor pentingnya di recovery. Saya dari awal grup (nomor tunggal putra) sering main tiga set, tenaganya cukup terkuras, termasuk di semifinal hari ini," tutupnya.