LIFESTYLE

Jangan Cuci Daging Merah Sebelum Dimasak, Ini Alasannya

Juru masak profesional Chef Freddie Salim mengingatkan kebiasaan mencuci daging merah sebelum dimasak bisa membahayakan kesehatan seiring meningkatkan risiko kontaminasi bakteri.
Memasak daging dengan benar penting untuk membunuh bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Foto: safefood.net
Memasak daging dengan benar penting untuk membunuh bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Foto: safefood.net
apakabar.co.id, JAKARTA - Banyak orang masih percaya bahwa mencuci daging merah sebelum dimasak adalah cara yang tepat untuk menjaga kebersihan. Namun, menurut juru masak profesional Chef Freddie Salim, kebiasaan tersebut justru bisa membahayakan kesehatan karena meningkatkan risiko kontaminasi bakteri.

“Jadi itu merupakan salah satu mitos ya, untuk daging sebelum diolah dicuci dulu,” ujar Freddie dalam diskusi di Jakarta, Senin (14/10).

Chef Owner Silk Bistro itu menjelaskan bahwa air yang digunakan di rumah belum tentu higienis, baik itu air keran maupun air galon. Jika air tersebut sudah terkontaminasi, justru bisa menambah risiko masuknya zat asing atau bakteri ke dalam daging.

Lebih jauh, Freddie menegaskan, mencuci daging tidak hanya berisiko menimbulkan kontaminasi, tetapi juga dapat menghilangkan sebagian nutrisi penting di dalamnya. 

“Daripada harus dicuci, lebih baik daging langsung dimasak dengan cara yang benar,” katanya.

Selain itu, cipratan air saat mencuci daging juga bisa menyebarkan bakteri ke peralatan dapur lain, seperti talenan, pisau, atau meja dapur. Hal ini dapat menyebabkan kontaminasi silang yang berbahaya bagi kesehatan.

Agar cita rasa daging tetap lezat dan aman dikonsumsi, Freddie menyarankan metode rebus cepat. Caranya, masukkan daging ke dalam panci berisi air mendidih. Jenis daging yang cocok untuk metode ini adalah bagian sengkel.

“Kalau kita rebus sebentar itu kan darahnya keluar semua. Kita bilangnya darah atau kotorannya keluar, itu diambil atau ditiriskan dagingnya,” terang Freddie.

Setelah itu, air rebusan pertama dibuang dan diganti dengan air baru untuk proses perebusan berikutnya. Langkah ini tidak hanya membantu membersihkan sisa darah, tetapi juga menjaga rasa dan tekstur daging tetap lembut.

Freddie juga mengingatkan pentingnya memilih alat masak yang aman. Menurutnya, panci berbahan baja hitam lebih baik dibandingkan teflon, karena teflon mudah tergores dan berpotensi melepaskan bahan kimia berbahaya ke dalam makanan.

“Daging sebaiknya dimasak saat panci sudah benar-benar panas, supaya hasilnya matang sempurna,” ujarnya.

Selain teknik memasak, Freddie juga membagikan tips agar kandungan gizi dalam hidangan daging lebih seimbang. Ia menyarankan untuk menambahkan sedikit air jika memasak daging bersamaan dengan sayuran agar keduanya matang dengan baik.

Salah satu sayuran yang direkomendasikan adalah brokoli. “Brokoli adalah kombinasi luar biasa dalam memenuhi nutrisi kita bersama daging. Jadi sudah ada zat besi dari daging, dan vitamin C dari brokoli,” tutupnya.

Dengan alat masak yang tepat dan kombinasi sayuran seperti brokoli, hidangan daging merah tidak hanya lezat, tetapi juga sehat bagi tubuh.