NEWS

Sidak di Pasar Legi Solo, Mentan Amran Geram: Jangan Politisasi Pangan!

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, saat sidak di Pasar Legi Solo, Kamis (12/11). Foto: apakabar.co.id/Fernando Fitusia
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, saat sidak di Pasar Legi Solo, Kamis (12/11). Foto: apakabar.co.id/Fernando Fitusia
apakabar.co.id, JAKARTA - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, merasa geram menanggapi isu soal naiknya harga-harga bahan pokok yang melambung tinggi. 

"Ini adalah untuk market kecil, jangan dipolitisasi. Silakan berpolitik tapi jangan dipolitisasi sektor pangan. Aku baru sidak harga beras turun dan sekarang stabil di bawah HET. Kami tanya langsung," ungkap Amran dijumpai di Pasar Legi Solo, usai sidak, Kamis (13/11).

Amran menjelaskan bahwa ada tokoh-tokoh nasional yang mengatakan harga melambung tinggi dan harga tidak terjangkau. 

"Tolong aku minta dengan segala kerendahan hati mewakili petani. Janganlah zolimi petani kita. Tolong boleh berpolitik tapi jangan politisasi ini pangan. Ini untuk hajat hidup orang banyak. Jangan dipolitisasi," himbaunya. 

Amran lanjut mengingatkan jika ingin dipolitisasi sektor lain saja. Karena kalau pangan bermasalah, negara bisa bermasalah. 

"Jangan karena kepentingan pribadi, kelompok, sehingga mengorbankan kepentingan rakyat kecil. Ini baru aku sidak, tidak ada persiapan, stabil, turun, harga di bawah HET," terangnya. 


Amran menyebut untuk beras SPHP di harga Rp 12.000. Kemudian beras medium di luar SPHP di harga Rp 13.000. 

"Ini pasokan juga banyak, berlebih, melimpah. Sekarang di stok bulog 3.800.000, ini tinggal 1 bulan, akhir tahun," tandasnya. 

Dilain pihak Walikota Solo, Respati Ardi, mengatakan, setiap hari Senin, selalu ada monitoring dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) . 

"Ketika harga sedikit naik pasti akan diintervensi dan kita komunikasi dengan Kementerian Pertanian, dengan bulog dan SPHP hari ini sangat baik. Isu-isu terkait MBG menjadi harga penentu, harga inflasi itu tidak benar. Justru MBG ini sudah dipatok. Kalau enggak, mungkin harga bisa melambung di atas MBG seperti itu," terang respati. 

Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani menambahkan untuk stok bahan pokok sendiri didorong 2x lipat di masing-masing provinsi maupun kabupaten kota. 

"Jadi, ketersediaan stok tersebut untuk mengantisipasi supaya harga tidak naik pada saat Natal dan Tahun Baru. Pasti saat Natal dan Tahun Baru kebutuhan naik di antara 15 sampai 30%," pungkasnya.