LIFESTYLE

Tayang 16 Oktober, Film “Menuju Pelaminan” Hadirkan Kisah Cinta Lintas Budaya

Para pemain, kru, dan perwakilan PT Produksi Film Negara (PFN) berpose bersama dalam acara gala premiere film Menuju Pelaminan di CGV Grand Indonesia, Jakarta, Senin (6/10/2025).
Para pemain, kru, dan perwakilan PT Produksi Film Negara (PFN) berpose bersama dalam acara gala premiere film Menuju Pelaminan di CGV Grand Indonesia, Jakarta, Senin (6/10/2025).
apakabar.co.id, JAKARTA - Sebuah kisah cinta lintas budaya antara dua keluarga dari Jawa dan Minangkabau akan mewarnai layar bioskop tanah air lewat film Menuju Pelaminan, produksi PT Produksi Film Negara (PFN).

Film bergenre drama romantis dengan nuansa road trip ini mulai tayang serentak di bioskop pada 16 Oktober 2025, mengeksplorasi perbedaan adat, nilai, dan cara pandang terhadap cinta serta keluarga.

Cerita berpusat pada pasangan Fajar Prawiro (Bhisma Mulia) dan Rahma Mineli (Maizura) yang bertekad menikah meski berasal dari latar budaya berbeda. Konflik muncul saat keluarga masing-masing memperdebatkan adat pernikahan. 

Situasi makin rumit ketika kakek Rahma menolak pernikahan tanpa kehadirannya, memaksa keluarga Fajar melakukan perjalanan darat dari Yogyakarta ke Padang Pariaman untuk menjemputnya.

Perjalanan dua ribu kilometer dengan van tua itu menjadi ajang pertarungan ego, tawa, dan pelajaran hidup tentang kompromi serta toleransi.

Film ini juga dibintangi oleh Cut Mini, Whani Darmawan, dan Derry Oktami, yang memperkuat dinamika keluarga lewat akting hangat dan realistis. Karakter-karakter mereka mencerminkan masyarakat Indonesia dengan segala perbedaan pandangan antara generasi dan budaya.

Dari sisi visual, Menuju Pelaminan menampilkan sinematografi menawan dengan latar Yogyakarta dan Padang, dua kota yang merepresentasikan budaya Jawa dan Minangkabau. Penggunaan teknologi produksi virtual menciptakan tampilan autentik tanpa mengurangi kesan alami perjalanan.

Film ini merupakan produksi PT PFN (Produksi Film Negara), hasil kolaborasi sineas muda dengan lembaga produksi nasional yang ingin menghadirkan kisah lokal bertema pernikahan lintas budaya secara segar dan relevan.

Proses produksi dimulai pada akhir 2024 dengan tujuan menghadirkan hiburan yang juga mempromosikan kekayaan budaya dan pariwisata Indonesia.

Direktur Utama PT PFN, Riefian Fajarsyah, mengatakan bahwa film ini menjadi wujud komitmen PFN dalam menghadirkan karya yang merepresentasikan keberagaman Indonesia.

“Melalui Menuju Pelaminan, kami ingin menunjukkan bahwa perbedaan budaya bukan penghalang, melainkan jembatan untuk saling memahami. PFN berkomitmen terus mendukung karya anak bangsa yang tidak hanya menghibur, tapi juga memperkaya perspektif sosial dan budaya,” ujar Ifan dalam konferensi pers gala premiere film Menuju Pelaminan di CGV Grand Indonesia, Senin (6/10)

Dengan perpaduan drama keluarga, humor ringan, dan pesan sosial yang kuat, Menuju Pelaminan menyampaikan makna bahwa cinta bukan sekadar perasaan, melainkan proses memahami perbedaan. 

Akhir ceritanya dibuat menggantung, mengajak penonton menilai sendiri apakah cinta Fajar dan Rahma benar-benar sampai ke pelaminan.

Secara keseluruhan, film ini menampilkan wajah baru sinema Indonesia yang semakin matang dalam mengolah tema budaya ke dalam kisah modern. 

Menuju Pelaminan, produksi PT PFN (Produksi Film Negara), berpotensi menjadi salah satu film paling berkesan tahun 2025 karena kisahnya yang hangat dan pesan universal tentang cinta di tengah keberagaman.

Foto editor
Editor: Raikhul Amar