apakabar.co.id, JAKARTA – Perjalanan panjang ribuan pebulutangkis muda dari seluruh penjuru Indonesia akhirnya mengerucut pada 50 nama yang berhasil meraih Super Tiket Audisi Umum PB Djarum 2025.
Dari total 1.729 peserta yang mengikuti seleksi sejak Senin (8/9) di GOR Djarum Jati, Kudus, kini mereka bersiap memasuki babak karantina empat pekan di Asrama PB Djarum, Kudus, Jawa Tengah.
Ke-50 atlet tersebut terdiri atas 18 pemain yang menembus jalur kompetisi dan 32 atlet pilihan Tim Pencari Bakat. Nama-nama ini diputuskan setelah lima hari seleksi yang ketat, melibatkan legenda bulutangkis nasional serta jajaran pelatih PB Djarum.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation sekaligus Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin, memberikan selamat kepada para peraih Super Tiket.
Menurutnya, tiket tersebut bukanlah tanda akhir perjuangan, melainkan gerbang menuju perjalanan yang lebih berat.
“Super Tiket justru langkah awal untuk membuktikan kualitas teknik, mentalitas, dan karakter di hadapan pelatih PB Djarum. Mereka harus cepat beradaptasi dengan kehidupan asrama dan pola latihan yang disiplin,” ujar Yoppy.
Ia juga menyemangati para peserta yang belum berkesempatan lolos. “Jangan patah arang. Masih banyak peluang di depan. Teruslah berlatih dan mengasah bakat,” tegasnya.
Ketua Tim Pencari Bakat Audisi, Sigit Budiarto, menekankan pentingnya konsistensi performa selama masa karantina. Menurut Juara Dunia 1997 sektor ganda putra itu, standar untuk masuk PB Djarum tidak hanya soal teknik.
“Selain teknik dasar yang baik, kami menilai kekuatan fisik, kesehatan, postur tubuh, hingga mentalitas dan karakter anak. Semua aspek itu akan terlihat selama mereka tinggal di asrama dan menjalani program latihan,” jelas Sigit.
Di balik deretan nama peraih Super Tiket, kisah menarik datang dari dua peserta berbeda jalur.
Kadek Devandra Amertha, KU-12 asal Badung, Bali, tampil gemilang di babak kompetisi. Permainan atraktifnya mengalahkan Raynard Foster Taygen asal Medan dengan skor 21-13 dan 21-18.
“Senang sekali karena ini pertama kali ikut audisi dan langsung dapat Super Tiket. Walau jauh dari orangtua agak sedih, tapi saya sudah bertekad masuk PB Djarum,” ucap Devandra.
Sementara itu, Nagita Nadila Posumah asal Manado meraih tiket lewat jalur pilihan tim pencari bakat meski terhenti di babak 32 besar U-11 Putri.
“Awalnya saya sudah pasrah karena kalah. Tapi ternyata dipilih pelatih. Rasanya senang sekali, cita-cita masuk PB Djarum semakin dekat,” tutur Nagita yang mengidolakan Gloria Emanuelle Widjaja.
Super Tiket Audisi Umum PB Djarum 2025 menjadi awal perjalanan panjang bagi 50 atlet muda menuju mimpi menjadi bintang bulutangkis.
Mereka datang dari berbagai kota, mulai Samarinda, Manado, Pekalongan, hingga Sorong, membawa harapan besar untuk menjadi penerus kejayaan Indonesia di kancah dunia.
Audisi ini menegaskan komitmen PB Djarum dan Bakti Olahraga Djarum Foundation dalam mencari sekaligus membina talenta bulutangkis sejak usia dini.
Selanjutnya, selama empat pekan karantina, para peserta akan digembleng dalam latihan teknik, fisik, dan mental. Di ujung karantina, hanya mereka yang memenuhi standar ketat PB Djarum yang akan resmi bergabung dan menerima Djarum Beasiswa Bulutangkis.