apakabar.co.id, JAKARTA – Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengungkapkan terdapat tiga faktor yang melatarbelakangi emas batangan banyak diminati masyarakat.
Faktor pertama, saat ini masyarakat dan investor melihat adanya tekanan ekonomi global. Kondisi itu yang membuat kebanyakan masyarakat memilih untuk menggeser portofolio aset menjadi emas batangan.
“Mereka mencoba untuk menggeser portofolio investasinya menjadi emas batangan, sehingga ada demand yang meningkat di tengah situasi ekonomi yang cukup memburuk,” katanya di Jakarta dikutip, Jumat (11/4).
Baca juga: Celios Sarankan RI Bangun Koalisi Dagang Hadapi Tarif Trump
Adapun faktor kedua, kata Bhima, sebagian masyarakat menggunakan emas batangan untuk meningkatkan imbal hasil dan investasi. Sebab, nilai tambah emas batangan dinilai lebih tinggi dibandingkan bunga bank konvensional.
Ia mencontohkan bila masyarakat memiliki uang lebih sisa THR, lebih digunakan untuk membeli emas daripada disimpan di bank konvensional.
Sedangkan faktor terakhir, masyarakat membutuhkan emas batangan sebagai dana darurat mengingat likuiditas logal mulia dinilai lebih cepat.
“Karena emas itu likuiditasnya cepat. Ketika kena PHK atau untuk memenuhi kebutuhan darurat, emas ini dapat cepat dicairkan,” katanya.
Baca juga: Wacana Bentuk Satgas PHK, Celios Ingatkan 6 Tugas Penting
Bhima menerangkan harga emas terus mengalami lonjakan. Karena itu ia meminta agar pemerintah memastikan pasokan emas dalam negeri bisa memenuhi permintaan pasar.
“Serta mengendalikan nilai tukar rupiah dan membuat kebijakan untuk memitigasi dampak resiprokal Amerika Serikat agar harga emas batangan lebih stabil,” pungkasnya.