apakabar.co.id, JAKARTA – Demi mewujudkan visi meningkatkan industri pengecoran logam dan metalurgi di Indonesia, Messe Dusseldorf Asia (MDA) melakukan kemitraan dan sinergi yang berkelanjutan secara berkesinambungan.
Menurut Project Director MDS, Beattrice J. Ho, perusahaannya, Messe Düsseldorf Asia bersama Informa Markets, terus mengedepankan inovasi, pertumbuhan, dan melakukan kerja sama denga berbagai pihak.
Hal itu, kata dia, dilakukan dengan menghadirkan berbagai prospek bisnis baru yang tetap memegang teguh komitmen untuk mengembangkan platform perdagangan dan jaringan profesional.
“Maka dari itu, kami hadir di Indonesia mengadakan acara yang mendorong pertumbuhan industri nasional, sekaligus juga mendorong pertumbuhan pada target pasar kami,” buka Beattrice saat ditemui apakabar.co.id di Jakarta, Jumat (13/9).
Lebih jauh ia menerangkan bahwa MDA mengawali perjalanan di Tanah Air dengan mengadakan pameran Indometal pada 2016 lalu sebagai visi mempromosikan bisnis logam dan baja di Indonesia kepada dunia internasional.
“Jadi pameran itu sebagai jalan untuk membuka akses pasar yang lebih luas bagi industri baja nasional. Serta melapangkan jalan bagi perusahaan dengan rencana menengah dan jangka panjang yang ingin menembus dan membuka bisnis di Indonesia dan Asia Tenggara,” imbuhnya.
Sejak saat itu, MDA terus hadir dalam pameran terkait industri pengecoran logam dan metalurgi. Seperti pameran GIFA-METEC Indonesia yang sejak dua tahun lalu hadir mempertemukan pemain internasional dan lokal yang terlibat dalam teknologi pengecoran, metalurgi, besi-baja, proses termal, dan teknologi pengecoran logam.
Beattrice menyebut, pameran GIFA-METEC Indonesia hadir untuk memenuhi meningkatnya permintaan atas solusi inovatif, mesin, dan kemajuan teknologi di bidang pengecoran dan metalurgi. “Pameran ini juga menjadi platform untuk mengungkap inovasi dan mendorong kolaborasi internasional,” ungkapnya.
Tahun ini, pameran kedua GIFA Indonesia (International Foundry Trade Fair and Forum for Indonesia) dan METEC Indonesia (International Metallurgical Trade Fair and Forum for Indonesia) hadir sebagai special co-located exhibition Indonesia Energy & Engineering Series (IEE Series) 2024 pada rangkaian Engineering Week.
Pameran yang diselenggarakan MDA dan Pamerindo Indonesia pada 11-14 September di JIExpo, Kemayoran ini dipadulan bersama dengan Mining Indonesia ke-22, Oil & Gas Indonesia ke-15, Construction Indonesia ke-24 dan Concrete Show Southeast Asia.
Menurut Beattrice pada tahun pertama pengadaannya dalam IEE Series 2023, GIFA – METEC Indonesia berhasil menarik lebih dari 4.900 pengunjung bisnis dari 18 negara dan diikuti oleh 200 peserta pameran.
“Dua tahun terakhir, atau 2023 lalu dan tahun ini, kami benar-benar melihat jumlah pengunjung bertambah. Itu sudah menunjukkan indikasi bahwa kerja sama serta seluruh rangkaian pameran yang kami bawa ke sini sebenarnya adalah sesuatu yang sedang dalam lintasan ke atas (berkembang),” ucapnya.
Ia kembali bilang, sebelum MDA benar-benar mulai datang ke Jakarta, sebelum pameran dimulai pada tahun 2024 ini, prapendaftaran sudah mencapai 5.300. Atau mengalami peningkatan hampir 30 persen.
“Namun tentu saja, kami harus melihat pada akhirnya apakah kami benar-benar telah mencapai tujuan atau bahkan melampauinya, karena kami masih memiliki dua hari lagi,” pungkasnya.
“Perkembangan itu juga menandakan bahwa orang-orang tertarik untuk mengetahui teknologi terkini tentang pengecoran logam dan metalurgi,” lanjutnya.
GIFA dan METEC Indonesia yang menjadi bagian dari portofolio ‘Metallurgy & Foundry Technologies’ dari grup Messe Düsseldorf, memperluas jangkauannya melalui berbagai acara yang menargetkan pasar krusial di berbagai wilayah di seluruh dunia.
Dengan menyorot pada pasar yang sedang berkembang, termasuk di Asia yang punya permintaan untuk investasi pada berbagai industri dan pembangunan infrastruktur meningkat secara signifikan, kehadiran GIFA dan METEC Indonesia menjadi solusi untuk memajukan industri Indonesia dalam persaingan industri global.