apakabar.co.id, JAKARTA – Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association (IMA) Hendra Sinadia mengatakan tarif resiprokal Amerika Serikat tak berdampak langsung ke industri pertambangan mineral Indonesia.
“Dampak langsung memang bisa dikatakan sangat kecil, karena ekspor tembaga dan nikel ke sana (AS) bisa dikatakan hampir tidak ada,” ucap Hendra ketika ditemui di Jakarta, Rabu (23/7).
Selama ini, lanjut dia, penambang lebih memilih untuk mengekspor nikel dan tembaga ke negara-negara ASEAN atau China, terlebih mempertimbangkan jarak Indonesia ke Amerika Serikat.
Baca juga: Jurus Jitu Kemendag Tangkis Tsunami Produk Impor AS
Adapun dampak tindak langsung dari tarif AS adalah melemahnya perekonomian di Jepang, Korea Selatan, dan China yang menjadi tujuan ekspor utama sektor pertambangan Indonesia.
Apabila negara-negara tersebut mengalami pelemahan ekonomi karena Amerika maka industrinya akan terpengaruh.
“Kalau industrinya terpengaruh, permintaannya terhadap komoditas unggulan Indonesia akhirnya juga bisa terpengaruh secara tidak langsung,” kata Hendra.