LINGKUNGAN HIDUP
17 Tahun Bersatu, Satu Tujuan: Gerakan Pemuda Jaga Lingkungan dan Bantu Korban Bencana
Sejumlah pemuda dari Jawa Barat menggagas sebuah gerakan kolaboratif yang menggabungkan kepedulian terhadap lingkungan dan aksi kemanusiaan.
apakabar.co.id, JAKARTA - Semangat gotong royong kembali ditunjukkan oleh generasi muda Indonesia. Sejumlah pemuda dari Jawa Barat menggagas sebuah gerakan kolaboratif yang menggabungkan kepedulian terhadap lingkungan dan aksi kemanusiaan.
Inisiatif bertajuk “17 Tahun Bersatu, Satu Tujuan” itu diprakarsai oleh Adli Firlian Ilmi dan melibatkan lebih dari 20 organisasi kepemudaan dari berbagai daerah di Indonesia.
Gerakan ini lahir dari kesadaran bahwa tantangan lingkungan dan bencana alam tidak bisa dihadapi secara sendiri-sendiri. Di bawah naungan GerakIklim Foundation, para pemuda bersatu untuk melakukan aksi nyata yang berdampak langsung bagi alam dan masyarakat. Fokus utama program ini adalah konservasi lingkungan serta bantuan kemanusiaan bagi korban bencana alam di Sumatera.
Dalam bidang lingkungan, “17 Tahun Bersatu, Satu Tujuan” telah mencatatkan capaian yang signifikan. Hingga saat ini, gerakan ini berhasil membangun sedikitnya 62 titik konservasi air di berbagai wilayah Indonesia dengan total dukungan dana sekitar 1.000 dolar AS.
Beberapa wilayah yang mendapat perhatian khusus antara lain Nusa Penida, Karimunjawa, dan Wakatobi, yang dikenal sebagai kawasan dengan ekosistem laut yang rentan terhadap dampak perubahan iklim.
Selain itu, GerakIklim Foundation bekerja sama dengan Carbon Ethics dan Triangle Coral Center untuk mengadopsi sedikitnya 500 bibit mangrove dan 120 bibit karang. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem pesisir dan laut Indonesia, sekaligus menjadi langkah nyata dalam menjaga keanekaragaman hayati yang semakin terancam.
Tidak hanya bergerak di bidang lingkungan, gerakan ini juga menunjukkan kepedulian sosial yang tinggi. Chief Officer GerakIklim Foundation, Kriswijayanto, menjelaskan bahwa bersama Plan Indonesia, Humanis Foundation, serta sejumlah organisasi kepemudaan dan lingkungan di Jakarta dan Jawa Barat, pihaknya telah menyiapkan pengiriman bantuan bagi korban bencana alam di Sumatera. Bantuan tersebut dijadwalkan dikirim pada 14 Desember 2024, mencakup kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, dan perlengkapan medis.
Menurut Kriswijayanto, program bantuan kemanusiaan ini merupakan prioritas utama yang dicanangkan oleh Adli sebagai Chief Coordinator gerakan tersebut. Adli sendiri menegaskan bahwa program ini adalah bentuk tanggung jawab moral generasi muda yang tahun ini memasuki usia simbolis 17 tahun.
“Di usia 17, banyak orang merayakannya dengan pesta, tetapi kami memilih untuk peduli dan berbagi dengan saudara-saudara yang terdampak bencana,” ujar Adli di Jakarta, Sabtu (14/15).
Gerakan ini juga mendapat apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup. Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menyampaikan penghargaan atas inisiatif generasi muda yang dinilainya inspiratif dan patut dicontoh. Ia menekankan bahwa pelestarian lingkungan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan peran aktif masyarakat, khususnya generasi muda.
Dengan kolaborasi lintas organisasi dan semangat kebersamaan, “17 Tahun Bersatu, Satu Tujuan” menjadi contoh nyata bahwa pemuda mampu menjadi agen perubahan. Gerakan ini diharapkan terus berkembang dan memberikan dampak positif jangka panjang bagi Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan bencana alam dan degradasi lingkungan akibat perubahan iklim.
Editor:
JEKSON SIMANJUNTAK
JEKSON SIMANJUNTAK