LINGKUNGAN HIDUP

Menteri LH Akui Belum Sempurna, Cak Imin Serukan Evaluasi Total Usai Bencana Sumatera

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq. Foto: Antara
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq. Foto: Antara
apakabar.co.id, JAKARTA - Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyerukan “tobat nasuha” kepada tiga kementerian terkait pascabencana besar yang melanda sejumlah wilayah Sumatera dalam beberapa hari terakhir. 

Ajakan tersebut ditujukan kepada Menteri Kehutanan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan Menteri Lingkungan Hidup.

Pernyataan itu disampaikan Cak Imin dalam acara Workshop Kepala Sekolah untuk Program SMK Go Global di Bandung, Senin (1/12/2025), sebagai refleksi dan ajakan untuk mengevaluasi total arah kebijakan pemerintah dalam pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam.


“Hari ini saya berkirim surat, Menteri Kehutanan, Menteri ESDM, Menteri Lingkungan Hidup, untuk sama-sama evaluasi total seluruh kebijakan, policy, dan langkah-langkah kita. Sebagai wujud komitmen dan kesungguhan kita sebagai pemerintah. Bahasa NU-nya taubatan nasuha,” kata Cak Imin melalui kanal YouTube Kemenko Pemberdayaan Masyarakat, Rabu (3/12/2025).

Seruan tersebut muncul setelah bencana banjir dan tanah longsor menghantam Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, menyebabkan 298 korban meninggal dan 169 orang hilang. 

Siklon tropis Senyar disebut sebagai salah satu pemicu, namun perhatian publik kini tertuju pada temuan kayu gelondongan diduga hasil pembalakan liar yang terbawa banjir.

“Kiamat bukan sudah dekat, kiamat sudah terjadi, akibat kelalaian kita sendiri,” ujar Cak Imin menegaskan, sembari mendoakan para korban dan keluarga terdampak bencana.

Menteri Lingkungan Hidup: “Saya Setuju, Kinerja Kami Belum Sempurna”

Ajakan tobat nasuha langsung direspons Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq. Hanif mengaku telah menerima video arahan dari sang Menko dan menyatakan sepenuhnya setuju dengan seruan evaluasi.

“Saya juga dapat videonya untuk taubatan nasuha ya. Ya saya setuju… saya dukung penuh arahan dari Pak Menko. Tentu dengan melakukan perbaikan, langkah-langkah perbaikan tata lingkungan kita,” ujar Hanif sambil tersenyum.

Hanif tidak menampik bahwa kinerja kementeriannya belum optimal. Ia menyatakan komitmennya untuk melakukan perbaikan sistemik dalam tata kelola lingkungan hidup.

“Jadi kita menyadari belum sempurna, iya. Namun, semua upaya yang telah kita lakukan akan terus kita tingkatkan. Ya saya setuju, nggak masalah, tentu akan mendorong kita untuk perbaikan diri,” jelasnya.

Seruan yang disampaikan Cak Imin mendapat perhatian publik karena dianggap sebagai sinyal kuat bahwa pemerintah mulai menempatkan evaluasi kebijakan lingkungan sebagai agenda prioritas. 


Serangkaian bencana hidrometeorologi dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa faktor cuaca ekstrem tidak bisa dilepaskan dari kerusakan lingkungan di hulu.

Penataan ulang kebijakan, pengawasan kawasan hutan, perlindungan daerah aliran sungai, hingga penegakan hukum lingkungan kini menjadi fokus yang ditunggu masyarakat. Ajakan “tobat nasuha” dari pemerintah diharapkan bukan hanya bentuk penyesalan, tetapi juga awal perubahan konkret.