apakabar.co.id, JAKARTA – Dunia pendidikan Indonesia kian serius menatap masa depan berbasis digital. Salah satu langkah nyata dilakukan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
Dengan menggandeng Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Telkom menggelar Pelatihan Jatim Digital Learning: Peningkatan Kompetensi Koding & Kecerdasan Artifisial (KKA) untuk Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Digelar pada 21–25 Juli 2025 di Surabaya, pelatihan ini menyasar langsung ke jantung penggerak transformasi pendidikan: para guru.
Sebanyak 300 guru TIK dari jenjang SMA/SMK yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur dibekali keterampilan praktis yang relevan dengan revolusi industri 4.0 dan kecerdasan buatan.
Perkembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) telah membawa perubahan signifikan di berbagai sektor, termasuk dunia pendidikan.
AI tidak hanya menjadi teknologi masa depan, tetapi juga telah menjadi bagian penting dalam mendukung proses belajar mengajar, mulai dari personalisasi pembelajaran, otomatisasi administrasi, hingga pengembangan materi berbasis data.
Di abad ke-21, guru dituntut tidak hanya menguasai teknologi digital, tetapi juga mampu memanfaatkannya sebagai alat strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Selain meningkatkan kompetensi individu guru, pelatihan ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Goal 4: Quality Education.
Ini menekankan pentingnya pendidikan bermutu dan relevan dengan perkembangan teknologi, serta Goal 9: Industry, Innovation, and Infrastructure yang mendorong inovasi dan pemanfaatan teknologi untuk pembangunan berkelanjutan.
Salah satu peserta, Sri Wahyuni, Guru TIK SMK Negeri 5 Malang, mengungkapkan antusiasmenya mengikuti pelatihan ini.
“Pelatihan ini membuka wawasan kami bahwa AI bukan hanya materi ajar, tetapi juga alat bantu untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Saya jadi lebih percaya diri untuk mengenalkan konsep AI kepada siswa sekaligus menggunakannya untuk merancang pembelajaran yang lebih interaktif dan adaptif,” ujarnya.
Melalui pelatihan ini, guru-guru TIK diharapkan dapat memperoleh sertifikasi kompetensi, memperbarui keterampilan digital mereka, dan menjadi motor penggerak transformasi pendidikan di sekolah masing-masing.
Dengan demikian, mereka tidak hanya mampu mengikuti perkembangan teknologi, tetapi juga menyiapkan generasi muda Jawa Timur agar lebih siap menghadapi masa depan berbasis digital.