Menuju Kota Kediri yang Mapan: Komitmen Vinanda Prameswati dan KH Qowimuddin Thoha

Pasangan Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati serta Wakil Wali Kota Kediri KH Qowimuddin Thoha setelah pelantikan di Jakarta, Kamis (20/2/2025). Foto: Pemkot Kediri

apakabar.co.id, JAKARTA – Kota Kediri memasuki babak baru dalam perjalanan pembangunannya di bawah kepemimpinan Wali Kota Vinanda Prameswati dan Wakil Wali Kota KH Qowimuddin Thoha.

Usai resmi dilantik oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bersama 961 kepala daerah terpilih lainnya di Jakarta pada Kamis (20/2), pasangan ini menegaskan komitmennya untuk membawa Kota Kediri menjadi kota yang Mapan – Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangenin.

Dalam keterangan resminya, Wali Kota Vinanda Prameswati menyatakan bahwa visi ‘Mapan’ menjadi fondasi utama dalam setiap program kerja yang diusung. “Kami ingin membangun Kota Kediri yang maju melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat, penguatan nilai religius, produktivitas sumber daya manusia, pemerintahan yang responsif, serta kota yang indah dan mengesankan,” ujar Vinanda di Jakarta, Kamis (20/2).

Untuk mewujudkan kota yang maju, Vinanda dan Gus Qowim akan fokus pada pembangunan ekonomi yang merata. Dukungan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi prioritas utama, mengingat sektor ini merupakan tulang punggung perekonomian lokal. Program pelatihan, pendampingan, dan akses permodalan akan diperkuat agar pelaku UMKM dapat berkembang dan berdaya saing.

Selain itu, peran koperasi juga akan dioptimalkan sebagai wadah ekonomi kerakyatan yang mendukung pengembangan usaha secara kolektif. Inovasi menjadi kunci dalam menghadapi tantangan global, sehingga program pengembangan teknologi dan digitalisasi ekonomi lokal juga akan digencarkan.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap warga Kediri memiliki akses terhadap peluang ekonomi yang adil dan merata. Lapangan pekerjaan akan diperluas melalui kolaborasi dengan dunia industri dan investasi yang ramah masyarakat,” jelas Vinanda.

Berikutnya, Kota Kediri yang agamis akan diwujudkan melalui penguatan nilai-nilai religius yang menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Vinanda menekankan pentingnya menjaga harmoni di tengah keberagaman masyarakat.

“Kami ingin membangun solidaritas yang kokoh dengan menghidupkan kembali semangat gotong royong dan nilai kemanusiaan sebagai fondasi kehidupan bermasyarakat,” kata Gus Qowim di Jakarta, Kamis (20/2).

Program-program keagamaan yang inklusif, revitalisasi tempat ibadah, serta kegiatan sosial lintas agama akan terus didorong untuk menciptakan lingkungan yang damai dan penuh kasih sayang.

Produktivitas kota juga tidak dilepaskan dari kualitas sumber daya manusianya. Oleh karena itu, Vinanda dan Gus Qowim menargetkan pembangunan SDM yang inovatif dan berdaya saing.

Program pendidikan dan pelatihan kerja akan difokuskan pada pengembangan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Selain itu, kolaborasi dengan institusi pendidikan dan dunia usaha akan diintensifkan untuk menciptakan ekosistem belajar yang dinamis.

“Kami ingin anak-anak muda Kediri memiliki peluang untuk berkembang, berinovasi, dan menjadi bagian dari kemajuan kota. Mereka adalah motor penggerak utama pembangunan,” ungkap Vinanda.

Selain itu, kota yang aman adalah kota yang memberikan rasa nyaman bagi seluruh warganya. Untuk mewujudkannya, tata kelola pemerintahan yang responsif, transparan, dan berintegritas akan menjadi prioritas.

Program peningkatan pelayanan publik berbasis digital akan diterapkan guna mempermudah akses masyarakat terhadap layanan pemerintahan. Selain itu, sinergi dengan aparat keamanan akan diperkuat untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan di seluruh penjuru kota.

Tak hanya itu, Vinanda juga menekankan pentingnya menciptakan Kota Kediri yang ngangenin, yaitu kota yang selalu dirindukan, baik oleh warganya maupun pengunjung. Hal ini akan diwujudkan melalui penataan kota yang rapi, indah, dan ramah lingkungan.

Pengembangan sektor pariwisata menjadi salah satu fokus utama. Program Kediri City Tourism atau D’Cito akan menghidupkan destinasi-destinasi wisata unggulan, mengintegrasikan wisata alam, budaya, dan kuliner dalam satu ekosistem yang menarik.

“Kami ingin menjadikan Kediri sebagai destinasi wisata yang mengesankan, di mana setiap sudut kota mencerminkan keindahan, kebersihan, dan keramahan warganya,” beber Vinanda.

Untuk mencapai visi Mapan, Vinanda dan Gus Qowim telah menyusun lima misi utama yang akan menjadi panduan dalam pelaksanaan program kerja, yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan ekonomi yang merata dan inklusif, meningkatkan harmonisasi dan kerukunan antarumat beragama serta revitalisasi nilai gotong royong dan mewujudkan produktivitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan yang relevan.

Setelah itu,pemerintah kota akan meningkatkan tata kelola pemerintahan yang inovatif, responsif, dan berintegritas, serta mewujudkan kota yang rapi, indah, dan bersih dengan pariwisata yang berkelanjutan.

“Setiap misi ini merupakan bagian dari upaya komprehensif kami dalam membangun Kediri yang lebih baik, dengan menempatkan kebutuhan masyarakat sebagai prioritas utama,” tegas Vinanda.

Selanjutnya, dalam lima tahun ke depan, Vinanda dan Gus Qowim akan mengarahkan pembangunan kota melalui tujuh prioritas utama yang dikenal sebagai Sapta Cita:

  1. Program Merata RT/RW: Pembangunan infrastruktur dan fasilitas dasar di tingkat komunitas, memastikan setiap lingkungan mendapatkan perhatian yang sama.
  2. Produktif, Kreatif, Inovatif: Mendorong pengembangan UMKM, ekonomi kreatif, dan inovasi teknologi.
  3. Kediri City Tourism (D’Cito): Mengembangkan pariwisata kota yang terintegrasi dan menarik.
  4. Lingkungan Indah dan Berkelanjutan: Penataan ruang hijau, pengelolaan sampah, dan program ramah lingkungan.
  5. Smart City: Penerapan teknologi digital dalam tata kelola kota dan pelayanan publik.
  6. Pemerintahan Cepat dan Tepat: Reformasi birokrasi untuk menghadirkan pelayanan yang efisien dan transparan.
  7. Infrastruktur Berkualitas: Peningkatan jalan, fasilitas umum, dan sarana pendukung lainnya.

Sapta Cita adalah komitmen kami untuk menciptakan kota yang lebih sejahtera, berdaya saing, dan berkelanjutan,” ujar Vinanda dengan optimisme.

Dalam menjalankan visi dan misi tersebut, Vinanda dan Gus Qowim menyadari bahwa keberhasilan pembangunan tidak dapat dicapai tanpa dukungan seluruh elemen masyarakat. Oleh karena itu, mereka mengajak semua pihak untuk berpartisipasi aktif dalam setiap program yang dijalankan.

“Kami mohon dukungan dari seluruh masyarakat Kediri. Kami tidak bisa mewujudkan visi ini sendirian. Dengan semangat gotong royong, kita bisa menciptakan perubahan yang nyata dan menjadikan Kediri sebagai kota yang benar-benar Mapan,” pungkas Vinanda.

240 kali dilihat, 2 kunjungan hari ini
Editor: Jekson Simanjuntak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *