apakabar.co.id, JAKARTA – Anggota DPR RI Syaifullah Tamliha memberi catatan terkait penyelenggaraan Ibadah Haji 2024. Pertama, meskipun jumlah jemaah haji Indonesia bertambah menjadi 240.000, area yang tersedia di Arafah, Muzdalifah, dan Mina tidak mengalami penambahan, sehingga penuh sesak.
“Jemaah haji kita (Indonesia) harus tidur dengan kasur selebar 50 cm atau setengah meter. Ditempatkan di area dengan kapasitas 360 kasur, Itupun hanya 310 kasur saja yang ada di dalam. Sisanya di lorong.” ungkap Tamliha saat dihubungi apakabar.co.id, Rabu (19/6).
Kedua, Fasilitas seperti toilet juga terbatas, hanya 10 bilik toilet yang tersedia. Selain itu, tandon air yang kecil mengakibatkan kendala dalam menggunakan air untuk keperluan kencing dan wudhu.
“Sehingga kencing dan wudhu sering menggunakan air minum botol miniral,” tuturnya.
Ketiga, Tamliha mengkritisi pelayanan yang diberikan tidak memadai, terutama terkait dengan penggunaan transportasi. Bus yang seharusnya berkapasitas 40 penumpang diisi hingga 60 orang, yang membuat jamaah tidak nyaman, terutama lansia.
“Ini pun harus menunggu antrean sampai 5 jam. Sepertinya tidak manusiawi. Sehingga slogan ramah lansia tinggal menjadi slogan,” ucapnya.
Tamliha berharap catatannya dapat menjadi masukan bagi pemerintah untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan Ibadah Haji di masa mendatang.
“Terutama dalam hal peningkatan fasilitas dan pelayanan yang lebih baik kepada jemaah, termasuk lansia dan anggota tim pengawas haji,” pungkasnya.