Diskusi SBR dengan Tokoh Banua Anam: Makan Siang Gratis hingga Rencana Strategis

Anggota DPR RI asal Kalsel Syamsul Bahri R (baju hitam) berdiskusi bersama tokoh Hulu Sungai, Sabtu (6/4) malam. Foto: M Rahim Arza/apakabar.co.id

apakabar.co.id, BANJARMASIN – Anggota DPR RI Syamsul Bahri R (SBR) berdiskusi dengan tokoh Banua Anam (Hulu Sungai), Kalimantan Selatan. Ia coba menyerap aspirasi masyarakat di sana.

Mereka bertemu di salah satu restoran di Banjarmasin. Sekalian berbuka puasa, Sabtu (6/4). Banyak hal yang dibicarakan bersama tokoh pemuda, agamawan hingga politikus dari sana.

Ada banyak yang dibahas. Dari tenaga kerja, pertanian, pendidikan, kesejahteraan sampai polemik pinjaman online (Pinjol).

Yang jadi salah satu pembahasan hangat soal peran pemuda di daerah. Topik ini dikemukakan Ketua Umum KM-HSS UIN Antasari, Ahmad Saugi.

Ia ingin pemuda di Hulu Sungai diperhatikan oleh legislator. Karena sangat potensial membangun daerah.

“Saya mewakili mahasiswa Hulu Sungai, pembangunan memang harus dipercepat. Karena apa? Sebagai penyangga IKN, sebab potensi anak mudanya dapat dikembangkan,” katanya.

Untuk menunjang itu, Sauqi sadar. Anak muda harus siap bersinergi. “Dan harus kompeten dalam bidang apapun, sehingga mereka (anak muda) bisa menyambung ibu kota itu,” imbuhnya.

Hal lain adalah soal pinjam online (pinjol). Ia berterima kasih kepada SBR. Karenanya upayanya ingin turut memberantas. Terutama yang ilegal. Karena sudah banyak anak muda terjerat urusan tersebut.

“Jadi pinjol itu sangat meresahkan warga. Anak-anak terlibat kasus itu,” ungkapnya.

Topik pembahasan lain tak kalah menarik. Soal makan siang gratis. Dikemukakan oleh akademisi Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat, Yadi Ilhami.

“Masyarakat harus makan dan terjamin asupan tubuhnya. Agar dapat menjalani pekerjaan dengan baik secara fisik maupun mentalnya,” kata bakal calon Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) itu.

Intinya, ia setuju dengan program gagasan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka itu. Yang penting dikawal agar tepat sasaran. Apalagi jika ia punya kesempatan memimpin HSU.

“Visi-misi saya agar daerah Amuntai menjadi maju dan terdepan sebagai wilayah yang mentropolitan. Berkembang sebagai daerah yang agamis dan berpendidikan, serta jadi sejahtera warganya,” ungkapnya.

Beranjak dari diskusi, SBR coba menyerap aspirasi itu. Ia berjanji mengawal segala hal positif yang disuarakan.

“Kehadiran saya ke Kalsel ingin mendengarkan aspirasi warga di Hulu Sungai. Semua yang disampaikan itu akan dibawa ke Senayan (DPR RI),” ucap SBR kepada apakabar.co.id.

SBR merasa perlu adanya pembangunan strategis di Kalsel. Termasuk ke Banua Anam. Program pusat mesti didorong ke sana.

Untuk diketahui. Sebagai anggota Komisi XI DPR RI, SBR membidangi keuangan, perencanaan pembangunan nasional, serta perbankan. Juga bermitra dengan lembaga keuangan non bank dan tentu saja pemerintah.

“Kemitraan kami yaitu Bappenas dan Menteri Keuangan RI. Wacana ke depan, teman-teman mengusulkan ke kami agar punya jalan alternatif,” terangnya.

SBR sadar Banjarmasin ke Hulu Sungai perlu jalur alternatif. Sehingga tak lagi lewat Martapura, Kabupaten Banjar.

“Termasuk juga soal pembangunan bandara di Kalsel 1 itu. Apakah nanti ditempatkan di Balangan atau Tanjung,” ujarnya.

Paling tidak, ia ingin pesawat kecil komersial bisa mendarat di wilayah itu. Tak hanya pesawat-pesawat pribadi saja.

“Dan perlu dibangun di sana adalah kawasan khusus yang strategis. Layaknya kawasan pengembangan ekonomi terpadu (kapet) Batulicin dan Kotabaru, maka nantinya bakal menyerap tenaga kerja dari masyarakat,” tutur anggota Fraksi Gerindra itu.

Di sisi lain, SBR juga ingin Tabalong dan Amuntai bisa mendorong perekonomian. Terutama dari sektor pertanian, perkebunan maupun perikanan.

Ini penting dilakukan untuk bersiap sebagai wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) di Banua Anam. “Kita siap mendorong ekononi kerakyatan,” tutupnya.

229 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Fahriadi Nur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *