LINGKUNGAN HIDUP
Menteri LH Ingatkan Waspadai Penurunan Muka Tanah Gegara Eksploitasi Air
apakabar.co.id, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup (LH)/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq memperingatkan pengambilan air tanah menjadi salah satu faktor penurunan muka tanah yang banyak terjadi di pesisir Pulau Jawa.
Hanif mencontohkan saat ini yang menjadi viral yakni Aqua yang pengambilan airnya tidak dari pegunungan. Pengambilan air tanah yang eskploitatif, menurutnya akan menurunkan muka tanah di kawasan sekitarnya.
"Muka tanah kita turun paling tidak di sepanjang pesisir Pulau Jawa," katanya dalam ektor Lanjutan Kolaborasi KLH dengan Perguruan Tinggi dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Jakarta, Kamis (30/10).
Dia menjelaskan bahwa kajian terbaru memperlihatkan penurunan muka tanah pesisir mencapai 10 sampai 15 centimeter (cm). Kondisi itu merata dari ujung barat sampai ke timur di Pulau Jawa.
Kondisi penurunan muka tanah itu kemudian diperparah dengan krisis kenaikan muka air laut tang disebabkan oleh perubahan iklim. Melihat kondisi tersebut dia menyoroti perlunya pendekatan multidisiplin dari para ahli yang tersebar di berbagai perguruan tinggi.
Untuk itu, penguatan Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) yang berada di beragam universitas kemudian menjadi kunci. Dia mengharapkan kolaborasi antara KLH dan Kemdiktisaintek kemudian dapat memperluas peran PSLH untuk mendukung pembentukan kebijakan di pusat dan daerah serta implementasinya di tingkat daerah.
"Hari ini tentu di tengah-tengah upaya Bapak Presiden meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi meningkat lebih dari 8,3 persen tentu upaya mengintegrasikan semua kajian ilmiah kita menjadi dokumen yang kemudian dengan cepat bisa merumuskan kebijakan kita sangat dimintakan," tuturnya.
Tidak hanya itu, dia mendorong kerja sama dalam memastikan instrumen lingkungan termasuk pengendalian mutu udara, air, sungai dan bahkan mikroplastik.
Editor:
BETHRIQ KINDY ARRAZY
BETHRIQ KINDY ARRAZY

