LINGKUNGAN HIDUP
Puncak Emisi Indonesia Diproyeksikan Terjadi Setelah 2035
apakabar.co.id, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengatakan dalam dokumen iklim Second Nationally Determined Contribution (SNDC) diproyeksikan Indonesia mencapai puncak emisi setelah 2035, karena sektor energi belum dapat mencapai puncak emisi pada 2030.
Hanif menerangkan implementasi SNDC akan dilakukan pada 2031-2035, dengan penghitungan target menggunakan referensi level emisi gas rumah kaca (GRK) pada 2019.
"Di dalam dokumen Second NDC maka di tahun 2035 kita belum sampai ke puncak emisi, terutama dari sektor energi. Sektor energi diproyeksikan akan mencapai puncak emisi di tahun 2038, sesuai dengan skenario dari teman-teman Kementerian ESDM," katanya di Jakarta, Selasa (28/10).
Meski begitu, kata Hanif, di dalam proyeksi SNDC jumlah emisi total pada 2035 akan ditekan melalui penguatan sektor kehutanan dan penggunaan lahan (forestry and other land uses/FOLU).
"Jadi FOLU itu diproyeksikan di tahun 2035 harus mampu -206 juta ton CO2 ekuivalen," tuturnya.
Editor:
BETHRIQ KINDY ARRAZY
BETHRIQ KINDY ARRAZY
