SPORT

12 Petinju Indonesia Siap Tempur di Thailand, Perbati Optimistis Raih Emas SEA Games 2025

Perbati membawa 12 petinju untuk bersaing di SEA Games 2025, Desember mendatang. Tinju Indonesia menargetkan satu medali emas di ajang tersebut. Foto: Antara
Perbati membawa 12 petinju untuk bersaing di SEA Games 2025, Desember mendatang. Tinju Indonesia menargetkan satu medali emas di ajang tersebut. Foto: Antara
apakabar.co.id, Jakarta – Tim nasional tinju Indonesia akan tampil dengan kekuatan penuh pada SEA Games 2025 di Thailand, Desember mendatang. Pengurus Besar Tinju Indonesia (Perbati) menurunkan 12 atlet terbaik, terdiri dari tujuh putra dan lima putri, termasuk empat petinju yang sebelumnya telah menyumbangkan medali bagi Merah Putih di ajang multievent terbesar di Asia Tenggara tersebut.

Sekretaris Jenderal Perbati, Hengky Silatang, menjelaskan bahwa komposisi atlet kali ini merupakan kombinasi antara petinju berpengalaman dan talenta muda berprestasi. “Kami menurunkan 12 atlet, lima putri dan tujuh putra. Mereka adalah talenta terbaik yang sudah kami persiapkan cukup lama,” ujarnya.

Dari 12 atlet tersebut, empat di antaranya merupakan nama-nama yang telah mencatatkan prestasi di SEA Games sebelumnya, yaitu Dio Koebanu yang meraih perunggu, Asriudin Tapalaola yang merebut perak, dan Maikhel Roberrd Muskita yang mendapatkan perak di SEA Games Kamboja 2023. Muskita juga menyabet emas pada SEA Games Vietnam 2021.

Selain itu, petinju putri Huwatun Hasanah yang pernah meraih medali perunggu pada SEA Games Kamboja 2023 juga akan menjadi petinju putri paling senior yang akan memperkuat timnas tinju di Thailand.


Kehadiran empat petinju berpengalaman ini diharapkan tidak hanya memperkuat peluang meraih medali, tetapi juga menjadi mentor bagi atlet-atlet muda yang turut dibawa ke Thailand.

Selain para langganan medali, Indonesia juga diperkuat oleh atlet-atlet muda yang tampil gemilang di PON Aceh–Sumut 2024 dan Seleksi Nasional Tinju Piala Menpora 2025. Mereka adalah Vicky Tahumil Jr, Flanuari Daud, Gill Mandagie, Jekri Riwu, Merlin Tomatala, Israellah Saweho, Alfianita Manopo, dan Nabila Maharani.

Para petinju muda ini dianggap memiliki potensi besar dan telah menunjukkan perkembangan signifikan selama masa pemusatan latihan. Hengky mengungkapkan bahwa pemusatan latihan dilakukan dalam jangka waktu panjang, dimulai secara mandiri oleh Perbati sebelum akhirnya mendapat dukungan pendanaan dari pemerintah.

Dengan tambahan dukungan tersebut, atlet-atlet Indonesia sempat menjalani training camp internasional di dua negara, yaitu Vietnam (3 minggu), dan Uzbekistan (3 minggu), termasuk sesi latihan bersama tim Olimpiade Uzbekistan.

“Latihan di Uzbekistan memberikan dampak besar, tidak hanya untuk persiapan SEA Games tetapi juga untuk jangka panjang. Para atlet merasakan peningkatan teknik dan ketahanan yang signifikan,” kata Hengky.

Untuk memaksimalkan performa, Perbati berencana memberangkatkan skuat lebih awal, yakni pada 27 atau 28 November 2025. Uji tanding di Thailand menjadi salah satu agenda penting menjelang pertandingan resmi.


Keberangkatan dini juga dilakukan untuk mengantisipasi faktor nonteknis seperti adaptasi cuaca, kondisi venue, hingga perubahan jadwal teknis yang kerap muncul mendekati hari pertandingan.

Dengan materi atlet yang kuat dan persiapan matang, Perbati menargetkan minimal satu medali emas pada SEA Games 2025. Hengky optimistis, pengalaman para petinju senior yang dikombinasikan dengan energi para pendatang baru dapat memberikan kejutan positif bagi Indonesia.

“Kami ingin membawa pulang minimal satu emas. Dengan kerja keras atlet dan tim pelatih, kami percaya target itu realistis,” ujarnya.