apakabar.co.id, JAKARTA – Persib Bandung melawan Persija Jakarta terancam tanpa kehadiran penonton di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu, 9 Maret mendatang.
Pasalnya, Komisi Disiplin PSSI sudah memberikan hukuman terhadap Persib akibat insiden kerusuhan suporter di luar Stadion Si Jalak Harupat, 27 Februari lalu.
Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi pun meminta para suporter menghormati keputusan tersebut. Hal ini dilakukan agar kejadian tragedi seperti di Kanjuruhan tak terulang.
“Kami juga akan mempertimbangkan berbagai saran dan pendapat dari berbagai pihak serta melihat berbagai peristiwa yang terjadi,” ungkapnya saat diwawancarai di GBK Arena, Senin (4/3).
Meskipun begitu, Persib masih memiliki hak untuk mengajukan banding terhadap keputusan tersebut.
Tim besutan Bojan Hodak tersebut dilaporkan telah mengajukan banding, namun Yunus mengaku belum menerima surat resmi terkait banding tersebut.
“Belum, kami masih menunggu surat resmi. Kami akan menindaklanjuti proses ini dengan benar karena melibatkan risiko besar,” lanjutnya.
Tanpa kehadiran penonton tersebut bukan semata untuk memperkecil kemungkinan kerusuhan. Adapun juga melainkan untuk terciptanya transformasi sepak bola Indonesia lebih baik kedepannya.
“Karena kita lihat sendiri, soal regulasi yang suporter tandang ke kandang lawan mereka kadang datang dengan cara-cara tidak benar. Ini kan kita khawatir karena kita masih dalam pemantauan FIFA dalam rangka transformasi sepak bola Indonesia, kita khawatir apabila ada kejadian yang menyerupai kejadian sebelumnya ini akan berakibat fatal terhadap federasi kita,” jelas Yunus Nusi.
Jadi, Yunus berharap para suporter dapat memahami dan menghormati larangan kehadiran penonton di pertandingan big match pekan ke-27 Liga 1 2023/2024 tersebut.
