SPORT
Manajer Kickboxing Indonesia Diintimidasi dan Dipaksa Tinggalkan SEA Games 2025 di Thailand
apakabar.co.id, JAKARTA - Manajer Kickboxing Indonesia, Rosi Nurasjati, mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan pada ajang SEA Games 2025 Thailand. Ia diduga dintimidasi, dikriminalisasi, hingga dipaksa meninggalkan Thailand oleh WAKO Konfederasi Asia, dengan melibatkan aparat kepolisian setempat.
Rosi Nurasjati yang mengemban tugas resmi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia sebagai Manajer Tim Kickboxing Indonesia SEA Games 2025, diperlakukan layaknya pelaku kriminal.
Ia dicegat, diinterogasi, bahkan nyaris ditangkap paksa oleh belasan polisi Thailand bersenjata lengkap saat berada di sekitar venue kickboxing di Hotel Lasantel Suvarnabhumi, Bangkok, Sabtu (13/12) malam.
Menurut penuturan Rosi, dirinya datang ke lokasi sekitar pukul 19.00 waktu setempat hanya untuk mengantarkan kebutuhan atlet berupa vitamin dan buah. Namun secara tiba-tiba, ia dikepung aparat kepolisian.
Atas dasar itu WAKO Konfederasi Asia 'mendeportasi' Rosi Nurasjati. Rosi dipaksa membuat pernyataan tertulis yang ditandatangani untuk segera meninggalkan Bangkok sesuai dengan batas waktu yang ditentukan.
Mirisnya kejadian yang menimpa Rosi juga melibatkan kepolisian Thailand. Rosi bahkan hendak ditangkap paksa dan dibawa ke kantor polisi setempat. Paspornya juga mau diambil paksa.
Alasan kepolisian setempat hendak menangkap dan mengambil paspor karena berdasarkan rekaman CCTV Rosi kerap berada di sekitar venue kickboxing di Hotel Lasantel.
"Saya diperlakukan seperti penjahat. Ada belasan polisi bersenjata lengkap membawa anjing pelacak dan mobil patroli hendak menyergap saya dan membawa ke kantor polisi setempat," tutur Rosi Nurasjati dalam pernyataan resminya, Minggu (14/12).
"Paspor saya juga mau diambil oleh personel kepolisian yang datang ke lokasi," imbuhnya.
Kejadian saat Rosi diinterogasi dan hendak ditangkap oleh kepolisian Thailand sontak menarik perhatian dan menjadi tontonan warga setempat dan orang-orang yang ada di sekitar lokasi.
Beruntung ada seorang saksi mata yang juga warga negara Indonesia yang mengingatkan personel kepolisian setempat untuk tidak mengambil paspor Rosi karena dia bukan pelaku tindak kejahatan.
"Saya bilang ke mereka (polisi Thailand) bahwa mereka tidak punya hak dan otoritas untuk menangkap dan mengambil paspor Bu Rosi. Karena dia bukan pelaku kriminal. Apalagi para polisi itu tidak membawa surat tugas," ungkapnya.
Berkat peringatan saksi aparat kepolisian setempat akhirnya tidak jadi menangkap dan mengambil paspor Rosi Nurasjati.
Saksi mata yang enggan disebutkan namanya ini kemudian melaporkan peristiwa yang menimpa Rosi Nurasjati kepada Menteri Hukum RI, Dubes RI di Thailand dan mantan Dubes RI di Thailand yang kini menjabat sebagai Dubes RI di Mesir.
"Oleh mereka kita disarankan untuk melaporkan kejadian ini kepada Pimpinan Kontingen Indonesia di SEA Games 2025," ujarnya.
Ancam Diskualifikasi Atlet Kickboxing Indonesia
Jika Rosi menolak membuat pernyataan tertulis WAKO Konfederasi Asia mengancam akan mendiskualifikasi para atlet Kickboxing Indonesia dari ajang SEA Games 2025 yang telah memasuki babak perempat final.
Pelatih Kickboxing Indonesia, Sadarmawati Icen Simbolon, juga terkena imbasnya. ID Card nya dan paspornya juga hendak diambil paksa oleh WAKO Konfederasi Asia. Padahal ID Card itu sangat penting bagi Icen untuk bisa mendampingi para atlet bertanding.
ID Card Icen baru akan dikembalikan oleh WAKO Konfederasi Asia jika Rosi Nurasjati bersedia menandatangani surat pernyataan untuk segera meninggalkan Bangkok.
"Iya akan dikembalikan jika saya mengikuti deportasinya dari Presiden Wako Konfederasi Asia," ujar Rosi Nurasjati saat dihubungi, Minggu (14/12/2025).
"Saya tersandera. Kalau engga balik ke Jakarta maka Icen tidak bisa lagi mendampingi atlet," imbuhnya.
Menurut Rosi yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Kickboxing Indonesia (PP KBI) perlakuan tidak menyenangkan yang dialaminya di ajang SEA Games 2025 diduga kuat lantaran tuduhan-tuduhan tak berdasar yang dilontarkan WAKO Konfederasi Asia kepadanya.
Antara lain Rosi dituduh melanggar aturan lantaran beberapa kali melakukan protes atas hasil pertandingan kickboxing internasional yang diikuti atlet Indonesia. Salah satunya di ajang SEA Games 2023 di Kamboja. Kemudian Rosi dituduh tidak menunaikan pembayaran iuran ke WAKO Konfederasi Asia.
Itu sebabnya WAKO Konfederasi Asia berupaya melarang keterlibatan Rosi Nurasjati di ajang SEA Games 2025. Padahal sebagai Manajer Kickboxing Indonesia di SEA Games 2025 Rosi Nurasjati diakui secara resmi oleh Kemenpora RI melalui Ketua Tim Verifikasi Kemenpora Prof Yunyun Yundiana.
Bahkan sebelum berangkat ke Thailand Prof Yunyun Yundiana mengirimkan tiga arahan penting pada 26 November 2025 kepada Rosi Nurasjati. Diantaranya menegaskan tidak ada perubahan komposisi pelatih Kickboxing Indonesia di SEA Games 2025 dan meminta kondusifitas Kickboxing Indonesia dapat dikendalikan secara baik dan mendukung terhadap tercapainya target medali emas di SEA Games 2025.
Rosi Nurasjati mengaku akan melaporkan secara langsung perlakuan tidak menyenangkan yang dialaminya di ajang SEA Games 2025 ke Kedubes RI untuk Thailand pada hari ini, Minggu (14/12/2025).
Belum diketahui apa tindakan dan sikap PP KBI, Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC) dan Kemenpora RI terkait perlakuan tidak menyenangkan yang dialami Rosi Nurasjati sebagai Manajer dan Sadarmawati Icen Simbolon sebagai Pelatih Tim Kickboxing SEA Games 2025 Indonesia.
"NOC dari awal juga ga peduli. Bahkan saya sudah mengirimkan tembusan tentang permasalahan saya ke NOC. Karena sudah saya prediksi akan muncul persoalan saat di SEA Games 2025," pungkas Rosi.
Editor:
RAIKHUL AMAR
RAIKHUL AMAR

