SPORT

Piala Kemenpora Apsumsi 2025 Digelar, Perkuat Fondasi Pembinaan Sepak Bola Nasional

Ratusan pesepak bola muda dari berbagai provinsi berfoto bersama dalam pembukaan Festival Sepakbola Piala Kemenpora Apsumsi 2025 di Sport Center Yayasan Minhajurosyidin, Jakarta, Sabtu (18/10/2025). Turnamen usia dini kategori U10 dan U12 ini menjadi ajan
Ratusan pesepak bola muda dari berbagai provinsi berfoto bersama dalam pembukaan Festival Sepakbola Piala Kemenpora Apsumsi 2025 di Sport Center Yayasan Minhajurosyidin, Jakarta, Sabtu (18/10/2025). Turnamen usia dini kategori U10 dan U12 ini menjadi ajan
apakabar.co.id, JAKARTA — Pembinaan sepak bola usia dini kembali mendapat panggung bergengsi melalui Festival Sepakbola Piala Kemenpora Apsumsi 2025 yang berlangsung di Sport Center Yayasan Minhajurosyidin, Jakarta, pada 17–19 Oktober. 

Turnamen yang diinisiasi Asosiasi Pembina Sepak Bola Usia Muda Seluruh Indonesia (Apsumsi) ini memasuki penyelenggaraan tahun ketiga dan menegaskan komitmen untuk membangun fondasi kuat sepak bola nasional.

Ketua Apsumsi, Agus Riyanto, menegaskan bahwa kompetisi usia dini adalah tahap krusial yang menentukan kualitas sepak bola Indonesia di masa depan. Ia menyebut kategori U10 dan U12 sebagai “golden age” atau usia emas pembinaan pemain muda.

“Alhamdulillah, pagi ini kita bisa menggelar Piala Kemenpora Apsumsi yang ketiga. Turnamen ini penting karena U10 dan U12 adalah usia emas pembinaan. Harapannya, ajang grassroots ini menjadi pondasi kuat bagi sepak bola nasional dan mendukung penuh pemerintah serta federasi PSSI,” ujar Agus usai pembukaan Piala Kemenpora Apsumsi 2025, Sabtu (18/10).


Antusiasme peserta tahun ini disebut luar biasa. Apsumsi menghimpun 14 ketua operator dari berbagai daerah yang sebelumnya telah menggelar kompetisi regional. Dari situ, tampil para juara yang mewakili 38 provinsi di seluruh Indonesia.

Menurut Agus, keberadaan jaringan sekitar 5.000 Sekolah Sepak Bola (SSB) di bawah Apsumsi merupakan modal besar untuk mendukung pencarian bakat. Nantinya, talent scouting diharapkan bisa menemukan bibit terbaik yang kelak memperkuat Timnas Indonesia.

“Harapan kami, ajang ini bisa menjadi sarana percepatan pembangunan sepak bola secara berjenjang. Setelah U10 dan U12, mereka akan masuk ke jenjang U13 melalui Piala Suratin PSSI, lalu berlanjut U15, U17, hingga nasional. Jadi goal utama tetap melahirkan pemain Timnas Indonesia dari fondasi grassroots ini,” jelas Agus.

Sejak digelar pada 2023, turnamen ini konsisten menjadi wadah pembinaan usia muda. Menariknya, Piala Kemenpora Apsumsi berlangsung tanpa biaya pendaftaran. Semua kebutuhan peserta ditanggung melalui dukungan sponsor serta kolaborasi bersama pembina TNI dan Polri.

“Turnamen ini gratis, tidak ada beban biaya untuk peserta maupun operator. Dukungan sponsor dan para pembina membuat ajang ini bisa terus berjalan. Ini bentuk komitmen kami bahwa pembinaan usia muda tidak boleh terkendala biaya,” tegas Agus.

Ke depan, Apsumsi berencana mengembangkan ajang ini ke level yang lebih tinggi. Agus menyebut harapan agar tahun mendatang turnamen bisa digelar dengan skala lebih besar, bahkan menjadi Piala Presiden.

“Tahun ini adalah edisi ketiga. Setelah Piala Kemenpora, kami bermimpi tahun depan bisa naik level ke Piala Presiden. Mohon doanya agar semakin banyak talenta muda yang lahir dari grassroots sepak bola Indonesia,” tutupnya.

Dengan konsistensi ini, Piala Kemenpora Apsumsi 2025 bukan sekadar turnamen, melainkan investasi jangka panjang untuk mencetak generasi emas sepak bola Indonesia yang suatu hari diharapkan mampu bersaing di panggung Piala Dunia.

Sementara itu, Dwijayanto Sarosa Putera, Analis Kebijakan Ahli Utama Kemenpora, yang mewakili Menpora Erick Thohir menyampaikan dukungan pemerintah penyelenggaraan turnamen ini.

“Kami sangat menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan ini. Selain menggiatkan anak-anak muda untuk berolahraga, ajang ini juga menjadi sarana menjaring talenta-talenta pesepak bola muda yang kelak memperkuat tim nasional,” ucapnya.

Dwijayanto mengatakan, ajang ini sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan sepak bola nasional, serta merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam memperkuat ekosistem olahraga Tanah Air.

“Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut dan semakin meluas agar pembinaan usia muda semakin terarah dan berkesinambungan,” tambahnya.


Di kesempatan yang sama, S indarto Ketua SDF Indonesia turut memberikan apresiasi kepada Apsumsi atas terselenggaranya kegiatan ini.

“Ini sangat luar biasa karena menjadi fondasi bagi anak-anak muda dalam membangun pola pengembangan sepakbola nasional. Ke depan, kita harapkan tak ada lagi naturalisasi. Anak-anak Indonesia bisa membela bangsanya sendiri,” ujarnya.

Hal senada disampaikan D. Ferdian, ketua All Star Prabowo. “Kami sudah lama rindu dengan kegiatan seperti ini. Anak-anak dari daerah terpencil sering kali justru punya potensi luar biasa. Kegiatan seperti ini penting agar semua pihak peduli pada pembinaan usia dini,” ucapnya.