Thailand Juara Umum Para Fencing World Cup 2025, Indonesia Tanpa Medali -
Sport  

Thailand Juara Umum Para Fencing World Cup 2025, Indonesia Tanpa Medali 

Tim Thailand menjadi juara umum pada pergelaran Para Fencing World Cup 2025 di Solo, Jawa Tengah, Kamis (18/9). Foto: apakabar.co.id/Fernando Fitusia

apakabar.co.id, JAKARTA – Gelaran Para Fencing World Cup 2025 yang berlangsung di Solo resmi berakhir pada Kamis (18/9). Ajang internasional empat hari ini menempatkan Thailand sebagai juara umum, setelah berhasil mengoleksi 4 emas, 3 perak, dan 4 perunggu.

Sementara itu, Indonesia yang turun dengan 10 atlet harus puas tanpa medali, sejajar dengan Argentina, Australia, dan Amerika Serikat yang menempati klasemen akhir peringkat 14–17.

Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPC Indonesia), Senny Marbun, menjelaskan tidak mampunya Indonesia meraih medali karena memang Indonesia baru pertama kali mengenal fencing.

“Ya, karena memang kita baru pertama kali ini mengenal fencing

Belum lama kita ini 2 bulan. Kemarin ini pun terselenggara karena memang satu hal yang harus diselenggarakan tidak jadi dan ini kompensasi aja,” ungkap Senny Marbun saat dikonfirmasi.

Ke depan Senny menjanjikan akan berusaha untuk mendapatkan hasil yang terbaik untuk Indonesia.

“Kita kan sekarang udah show, udah melihat sendiri. Kemudian kita punya alatnya dan kita harus berjuang untuk itu. Pembinaan ada, pelatih juga ada. Cuman kitakan baru mengenal fencing ini,” sambungnya.

Senny pun kemudian juga menaruh harapan kepada Menpora yang baru untuk ikut membantu.

“Tapi tetap ini kita menunggu perintah Menpora yang baru untuk masuk TC. Harapannya pasti bagus, Menpora inikan luar biasa. Erick Thohir itu sudah, kalau soal pengalaman di olahraga. Lebih berpengalaman daripada menteri yang lama,” tandasnya.

Secara terpisah, wakil sekretaris jenderal (Wasekjen) National Paralympic Committee Indonesia (NPC Indonesia), Rima Ferdianto, mengapresiasi keberhasilan Thailand yang berhasil mengungguli 16 negara lainnya.

“Thailand menjadi juara, seperti yang sudah kami perkirakan, karena di Paralimpiade Paris saja mereka bisa mendapatkan tiga medali emas. Jadi kita tidak terkejut kalau juara umumnya Thailand,” tutur Rima Ferdianto.

Terkait capaian 10 atlet Indonesia yang belum berhasil mendapatkan medali, Rima mengatakan sejak awal Sri Lestari dkk. tidak diberikan target untuk meraih medali. Kejuaraan ini menjadi ajang pembelajaran yang tepat bagi Sri Lestari dkk menuju ASEAN Para Games 2025.

“Dari ajang ini para atlet sudah mengetahui kualitas dari atlet-atlet juara Paralimpiade itu seperti apa. Mudah-mudahan kedepannya ada atlet kita yang bisa meraih prestasi di level Asia Tenggara terlebih dahulu, kemudian secara bertahap ke Asia dan mudah-mudahan ada yang bisa berpartisipasi di Paralimpiade Los Angeles 2028,” jelas Rima Ferdianto.

Sementara itu, Technical Delegate Para Fencing World Cup 2025, Udo Zielger, mengaku puas dengan penyelenggaraan kejuaraan di Kota Solo. Menurut Udo Zielger, pelaksanaan ajang yang berlangsung empat hari ini sudah melebihi ekspektasi dari World Para Fencing.

“Saya mendengar hal-hal yang sangat baik dari semua atlet tentang kompetisi ini, mulai dari venue, tata letak venue, transportasi, hotel hingga makanan. Kami sangat menghargai upaya Indonesia dalam mempersiapkan semuanya. Ini jauh melebihi dari apa yang kami harapkan,” ucap Udo Zielger.

 

12 kali dilihat, 12 kunjungan hari ini
Editor: Raikhul Amar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *