[ANALISIS] Saidi Mansyur-Habib Idrus Pecah Kongsi

Bupati Banjar Saidi Mansyur (kanan) dan wakilnya; Said Idrus (depan kiri). Foto via banjarmasinpost.com

apakabar.co.id, BANJARMASIN – Keputusan mengejutkan dibuat Golkar. Beringin tiba-tiba menerbitkan surat dukungan untuk petahana Saidi Mansyur maju di Pilbup Banjar.

Namun dukungan Golkar tak gratis. Ada syaratnya. Saidi harus rela melepaskan Habib Idrus sebagai pendampingnya.

“Keputusan bersifat final dan mengikat bagi seluruh jajaran anggota Golkar,” demikian Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, dalam surat keputusan yang diterbitkan 31 Juli 2024.

Golkar kemudian menunjuk Hj Yuliani. Dia seorang kepala desa alias pembakal di Cintapuri. Tak lain adalah caleg terpilih sekaligus putri tokoh Golkar Banjar Haji Rusli.

Keputusan Golkar belakangan menuai pendapat kontra. Pakar politik Dr Uhaib As’ad melihat adanya upaya pelanggengan political family alias politik keluarga.

“Semua orang tahu Haji Mansyur dan Haji Rusli punya modal. Kedua-duanya adalah pengusaha,” jelasnya.

Menurut Uhaib, ini lucu. Bahwa pemilihan kepala daerah tak lagi menggambarkan aspirasi politik warga. “Tapi mewakilkan aspirasi kepentingan atau jaringan keluarga,” jelasnya.

Fakta ini semakin mengonfirmasi pernyataan ilmuwan politik, Professor Dan Slater dan Profesional Firman Noor. Bahwa para elite memperlakuan parpol saat ini tak ubahnya perusahaan pribadi.

“Saat ini partai terperangkap dalam ruang pragmatis kepentingan kekuasaan saja. Dan telah menjauhkan parpol dari bangunan ideologis yang menjadi representasi ideologi warga,” jelasnya.

Pilbup Banjar sepertinya hanya akan diikuti dua kontestan. Di sisi lain, dukungan juga terus mengalir ke duet Syaifullah Tamliha-Dokter Diaddudin.

Setelah mendapat restu dari Guru Hasanudin hingga Guru Wildan, teranyar PBB, dan PPP. Dua partai bernapaskan Islam itu resmi melabuhkan dukungan menyusul PDIP.

Tamliha adalah anggota DPR RI wakil Kalsel empat periode. Sedangkan, dr Dia merupakan ASN ulung yang pernah menjabat kepala Dinas Kesehatan Banjar, Dinas Kesehatan Kalsel, kini Direktur Utama RS Ulin Banjarmasin.

Untuk melawan incumbent, penantang harus mengerahkan semua sumber daya sosial, politik, hingga keuangan. “Tak gampang untuk melawan Saidi Mansyur,” Uhaib menambahkan.

Kata Uhaib, Pilbup Banjar tak ubahnya cerminan demokrasi berbiaya tinggi. Karenanya, masyarakat harus cerdas dan rasional dalam memilih.

“Untuk itu masyarakat jangan termakan faktor pragmatisme atau faktor uang dan sembako, demokrasi kita ini sudah makin rusak oleh para bandar, cukong dan pemilik modal,” jelasnya.

Swing Voters

Apa jadinya kekuatan politik Saidi Mansyur jikalau berpasangan dengan Yuliana? Apakah pendukung Habib Said Idrus akan beralih ke Tamliha-Diaddudin?

Uhaib melihat siapa pun pasangannya, Saidi Mansyur tetap memiliki kekuatan politik dan kekuatan mobilisasi massa.

“Saidi tetap akan kuat,” jelasnya.

Saidi Mansyur adalah putra Haji Mansyur. Jelas, kata Uhaib, seorang pengusaha tambang batu bara memiliki kekuatan modal lebih.

“Politisasi Habib di era liberalisasi politik tidak berpengaruh secara signifikan. Yang paling penting mempengaruhi adalah uang atau politik uang,” jelasnya.

Dengan dukungan PPP dan PBB, menurutnya, duet Tamliha-Diaduddin masih harus bekerja ekstra.

“Kerahkan semua sumber daya sosial dan politik. Karena yang dihadapi adalah petahana yang memiliki kuasa modal dan jaringan pengusaha tambang belakangnya,” ujarnya.

155 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Fahriadi Nur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *