DRRC UI Turunkan Tim Tanggap Bencana Pascabanjir Bandang di Sumatra Barat
Penulis:
Tim Redaksi
Kamis, 25 Desember 2025 | 19:32 WIB
DRRC UI Turunkan Tim Tanggap Bencana Pascabanjir Bandang di Sumatra Barat. FotoD dok. UI
apakabar.co.id, JAKARTA - Disaster Risk Reduction Center Universitas Indonesia (DRRC UI) melalui Program Hibah DIKTI Tanggap Darurat Bencana sekaligus UI Peduli menurunkan tim ke wilayah terdampak banjir bandang di Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat.
Tim diterjunkan untuk melakukan pendataan, asesmen dampak bencana, serta penyaluran bantuan logistik.
Untuk meningkatkan efektivitas penanganan, DRRC UI membagi tim menjadi dua, yakni Tim A dan Tim B.
Keduanya bertugas memastikan bantuan tepat sasaran sekaligus mengumpulkan data lapangan guna mendukung upaya pencegahan dan pengurangan risiko bencana di masa mendatang.
Wilayah asesmen meliputi tiga nagari terdampak, yaitu Nagari Guguak Malalo, Nagari Sumpur, dan Nagari Padang Laweh.
DRRC UI memberikan apresiasi kepada masyarakat setempat yang dinilai memiliki kesiapsiagaan bencana yang baik, sehingga mampu meminimalkan jumlah korban jiwa.
Sehari sebelum banjir bandang terjadi, warga bersama tim Siaga Nagari melakukan pemantauan kondisi sungai dan check-dam.
Setelah situasi dinilai membahayakan, warga segera dievakuasi.
Langkah tersebut menjadi salah satu faktor rendahnya korban jiwa, meski kerusakan pada permukiman, lahan pertanian, dan ternak tidak dapat dihindari.
Distribusi Bantuan
Dalam pelaksanaan di lapangan, Tim A DRRC UI berkolaborasi dengan Politeknik Negeri Padang (PNP) sebagai house institution.
Tim disambut langsung oleh Direktur PNP, Ir. Revalin Herdianto, S.T., M.Sc., Ph.D., sebelum bergerak ke lokasi terdampak.
Tim kemudian berkoordinasi dengan Posko Utama BNPB Kabupaten Tanah Datar di Batu Taba untuk mendistribusikan bantuan berupa sembako, pakaian, perlengkapan ibu dan anak, obat-obatan.
Ditambah juga peralatan pertukangan untuk pembersihan lumpur dan material pascabanjir.
Tim diterima oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Tanah Datar, Alizar, S.H.
Layanan Kesehatan
Pusat pengungsian dan dapur umum dipusatkan di Puskesmas Batipuh Selatan.
Kepala Puskesmas Batipuh Selatan, Vina Indriani, menyampaikan bahwa saat banjir bandang terjadi, enam petugas kesehatan terisolasi selama enam hari akibat terputusnya akses jalan.
“Distribusi bantuan dan pelayanan kesehatan dilakukan melalui jalur Danau Singkarak menggunakan perahu milik warga, dengan dukungan bahan bakar dari Pemerintah Kabupaten Tanah Datar,” ujarnya, melalui per tertulisnya, Kamis (25/12).
Selama pemadaman listrik PLN, layanan kesehatan dijalankan menggunakan genset berbahan bakar solar.
Pelayanan medis difokuskan di ruang Unit Gawat Darurat karena ruangan lain digunakan untuk menampung penyintas.
Asesmen Infrastruktur dan Risiko Lanjutan
Selain penanganan kemanusiaan, Tim A DRRC UI melakukan asesmen terhadap potensi bencana lanjutan.
Tim meninjau kerusakan Check-dam Duo Koto di koordinat -0.588779, 100.481735 serta retakan pada lereng Bukit Barisan di koordinat -0.598790, 100.485429 yang terindikasi longsor.
Material longsoran dari lokasi tersebut diketahui mengalir ke Muaro Ambius sebelum bermuara ke Danau Singkarak.
Berdasarkan hasil Rapid Humanitarian Assessment (RHA), kebutuhan prioritas di wilayah terdampak meliputi penyediaan alat berat dan pasokan air bersih.
Sementara itu, koordinasi antara masyarakat, satgas nagari, dan pemerintah daerah dinilai berjalan baik.
“Secara umum, manajemen penanggulangan bencana di tiga nagari terdampak sudah berjalan dengan baik, termasuk koordinasi layanan kesehatan hingga tingkat kabupaten,” ujar Wakil Ketua Tim A DRRC UI, Dr. Budi Hartono, S.Si., M.K.M.