NEWS

Kemenkes Siapkan Imunisasi Heksavalen, Satu Suntikan Cegah Enam Penyakit

Ilustrasi imunisasi. Foto: Shuttersrock
Ilustrasi imunisasi. Foto: Shuttersrock
apakabar.co.id, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan vaksin heksavalen sebagai salah satu program utama imunisasi anak. Vaksin bernama DPT-Hb-Hib-IPV ini akan diberikan sebanyak tiga kali, masing-masing pada usia 2, 3, dan 4 bulan.

Vaksin heksavalen merupakan penggabungan dua vaksin yang selama ini telah digunakan dalam program imunisasi nasional, yakni DPT-Hb-Hib (pentavalen) dan IPV (polio). Penggabungan ini ditujukan untuk mengurangi jumlah suntikan, menghemat waktu dan biaya transportasi, serta mempercepat pembentukan kekebalan masyarakat.

Kemenkes juga menyoroti masih adanya kesenjangan cakupan imunisasi antara vaksin pentavalen dan IPV. Melalui imunisasi heksavalen, jarak cakupan tersebut diharapkan dapat dipersempit sekaligus mempercepat upaya eradikasi polio.

“Isi vaksinnya bukan hal yang baru, yang dicari terobosannya adalah cara pemberiannya. Dari dua suntikan menjadi satu, sehingga diharapkan lebih mudah diberikan pada anak,” ujar Direktur Imunisasi Kemenkes RI, Indri Yogyaswari, dalam temu media di Jakarta Selatan, Senin (22/12/2025).

Cegah Enam Penyakit

Vaksin heksavalen melindungi anak dari enam penyakit, yakni difteri, pertusis, tetanus, polio, hepatitis B, serta infeksi Haemophilus influenzae tipe B yang dapat menyebabkan radang selaput otak dan pneumonia.

Saat ini, imunisasi heksavalen baru diterapkan di sembilan provinsi, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Bali, Papua, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya.

Pelaksanaan imunisasi dilakukan secara bertahap dan ditargetkan berlangsung secara nasional mulai 2026.

“Imunisasi bisa dilakukan di berbagai layanan kesehatan yang menyediakan imunisasi, seperti puskesmas dan posyandu, serta fasilitas kesehatan lainnya. Orang tua tetap harus membawa buku KIA untuk pencatatan dan pemantauan imunisasi anak,” pungkas Indri.