Flash, News  

Kiai NU Minta Program MBG Tidak Gunakan Dana Baznas

Siswa menyantap makanan saat pelaksanaan uji coba makan bergizi gratis di SDN 07 Cideng, Jakarta, Senin (19/8/2024). Foto: Antara

apakabar.co.id, JAKARTA – Sejumlah kiai Nahdlatul Ulama (NU) meminta program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu program unggulan pemerintahan Prabowo-Gibran tak menggunakan dana Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Kiai Marzuki Mustamar menegaskan hal itu perlu dilakukan sebab berdasarkan kajian bahwa zakat yang ditarik ada syarat khusus dan dikelola dalam aturan yang jelas.

“Dari kitab-kitab kami mengaji, zakat itu ditarik ada syaratnya, diambil dan dikelola oleh siapa ada aturannya dalam Islam. Untuk siapa yang berhak menerima pun juga ada ketentuannya,” katanya dalam keterangannya dikutip Senin (27/1).

Marzuki menerangkan bila dana zakat tersebut dialihkan untuk program penambahan gizi, menurutnya tidak memenuhi ketentuan dalam kitab-kitab yang menjadi rujukannya selama ini.

Baca juga: Program MBG, Kepala BGN: Serangga Bisa jadi Menu Disesuaikan Potensi Daerah

Ia pun tidak sepakat dengan wacana pemanfaatan dana Baznas untuk program MBG. Program itu memberikan makan untuk anak-anak sekolah.

Pihaknya menambahkan dana Baznas hanya boleh digunakan untuk membantu warga Muslim miskin. Sebab, hal ini tidak bisa disamaratakan dengan penerima di sekolah. Banyak juga dari kalangan yang mampu serta warga non-Muslim.

Kami tetap memegang keyakinan agama dan syariat kami. Dalam hal pentasarufan menabrak aturan-aturan dalam syariat, karena dalam program itu yang menerima ada yang kaya, juga ada anak-anak yang non-Muslim. Kalau zakat tidak bisa diberikan kepada non-Muslim,” kata dia.

Baca juga: Komentari Program MBG, Hukuman Militer Mengintai Deddy Corbuzier

Namun, ia dengan para kiai lainnya sepakat dengan program pemerintah tentang Makan Bergizi Gratis tersebut, sebab hal itu juga mendukung pemenuhan gizi dan makan untuk anak-anak.

Pihaknya berharap, dalam realisasi program itu tidak menyalahi aturan terutama dalam syariat Islam. Diharapkan dalam pelaksanaan program tersebut bisa menggunakan sumber anggaran keuangan yang tepat dan tetap berpihak pada rakyat kecil.

Sejumlah kiai NU dari Jawa Timur dan Jawa Tengah mengadakan Bahtsul Masail yang digelar di Kota Kediri. Selain membahas terkait dengan program pemerintah, juga membahas tentang program NU. Bahtsul Masail tersebut dipimpin oleh mubahits K.H. Achmad Rosikh Roghibi dan K.H. Lora Dimyati Muhammad, serta mushohhih K.H. Marzuki Mustamar.

17 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Bethriq Kindy Arrazy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *