apakabar.co.id, JAKARTA – Harapan keluarga mualim muda KMP Muhlisa, Kahayu (22), pupus sudah. Setelah tiga hari pencarian tanpa hasil, jasadnya akhirnya ditemukan pada Rabu pagi (7/5) oleh tim SAR gabungan di perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.
Ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, jasad Kahayu segera dievakuasi menggunakan kantong jenazah. Ia dikenali dari pakaian dan jilbab yang masih melekat di tubuhnya.
“Iya benar sudah ditemukan,” kata Kasat Reskrim Polres Penajam Paser Utara, AKP Dian Kusnawan dikontak media ini.
Kepala BPBD Penajam, Kuncoro, dikonfirmasi media ini, juga ikut membenarkan penemuan jasad diduga Kahayu ini.
Suasana haru bercampur tegang mewarnai kapal yang diisi oleh sanak keluarga Kahayu. Sebelumnya, Kahayu yang merupakan wakil nahkoda KMP Muhlisa hilang bersama seorang ABK bernama Ilham. Jasad Ilham lebih dulu ditemukan, kemarin, juga dalam kondisi tak bernyawa.
Informasi BPBD, keduanya sempat terlihat naik ke dek kapal sebelum feri nahas ini karam. Namun tiba-tiba mereka kembali ke lambung kapal diduga untuk memastikan tak ada lagi penumpang yang tertinggal. Setelah itu, mereka tak lagi muncul. Jasad Ilham sendiri ditemukan di ruang istirahat dek ekonomi.
“Keduanya tidak sempat naik lagi,” kata Kuncoro.
Proses pencarian Kahayu tidak mudah. Kondisi air yang keruh membuat jarak pandang penyelam sangat terbatas, sementara bagian kapal yang harus diperiksa berada di kedalaman hingga 20 meter.
KMP Muhlisa sendiri mengangkut total 47 orang dan 13 kendaraan, termasuk dua truk. Dua ABK hilang, keduanya terakhir terlihat naik ke dek sebelum kembali turun ke ruang mesin sesaat sebelum kapal tenggelam untuk membantu penumpang.
Tragedi ini bermula pada Senin (5/5) sekitar pukul 13.00 Wita. Dugaan awal menyebutkan, poros baling-baling (as propeller) kapal mengalami kerusakan dan harus dilepas oleh kru.
Harapan keluarga mualim muda KMP Muhlisa, Kahayu (22), pupus sudah. Setelah tiga hari pencarian tanpa hasil, jasadnya akhirnya ditemukan pada Rabu pagi (7/5) oleh tim SAR gabungan di perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.
Proses pelepasan itu justru membuka celah kebocoran di lambung kapal.