apakabar.co.id, JAKARTA – Hari pencoblosan pemilu 14 Februari tinggal hitungan hari. Anggota DPR RI Rosiyati MH Thamrin mengatensi netralitas KPU dan Bawaslu, ASN, TNI dan Polri.
Legislator Komisi II itu meminta agar perangkat negara bekerja secara profesional dan netral.
“Beberapa waktu lalu terjadi laporan dengan bukti sebuah video yang viral terkait netralitas ASN. Inilah yang saya tekankan kepada berbagai pihak agar tidak terulang kembali di masa yang akan datang,” ujar legislator asal Kalsel itu.
Ketidaknetralan ASN, kata dia, menjadi cerminan atau wajah demokrasi Indonesia di masa depan. Jangan sampai, sambungnya, hanya demi kepentingan sesaat, masyarakat sudah tak percaya lagi dengan aparat negara.
Baginya, biarkan masyarakat memilih pemimpin dan wakil rakyatnya. Sesuai hati nurani dan mampu memperjuangkan aspirasi.
“Pesta demokrasi Pileg dan Presiden berjalan baik, jadi jangan ada intimidasi dari TNI, Polri dan ASN,” ucap Mama Rosi, sapaannya.
Zuriah Datu Kelampayan itu mengimbau masyarakat Kalsel dan peserta pemilu agar bersama-sama menjaga kondusifitas daerah.
“Mari kita hindari berbagai hal yang memuat narasi SARA dan laporkan jika menemukan hal tersebut agar dapat dilakukan proses hukum sebagaimana aturan berlaku,” tuturnya.
Ia juga meminta masyarakat untuk bisa menegur dirinya, jika melanggar janji hingga ketentuan dan tahapan Pemilu 2024.
“Kalau memang saya ada salah tolong tegur juga, kalau saya melanggar sesuatu yang tidak wajar,” pungkasnya.
Baru tadi, Presiden Joko Widodo kembali menegaskan bahwa seluruh aparatur sipil negara (ASN), anggota TNI dan Polri, hingga Badan Intelijen Negara (BIN) harus netral.
“Saya ingin tegaskan kembali bahwa ASN, TNI, Polri, termasuk BIN harus netral dan menjaga kedaulatan rakyat,” kata Jokowi dalam keterangan pers usai meresmikan dua ruas Tol Trans-Sumatera di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, Rabu (7/2).