apakabar.co.id, SOLO – Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo, Fx Hadi Rudyatmo, menyampaikan pernyataan kontroversial saat upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Monumen Banjarsari, Minggu (1/6).
Dalam sambutannya, Rudy menyinggung Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, yang kini tengah disorot karena dikaitkan dengan kasus dugaan suap Harun Masiku.
Usai upacara, Rudy menjelaskan bahwa penyebutan nama Hasto bukan tanpa alasan. Ia menilai status hukum Hasto hingga kini masih dipertanyakan.
“Pak Hasto itu bukan pejabat negara, Pak Hasto tidak merugikan negara. Sehingga kalau sekjen tanda tangan sah hukumnya. Karena dia bukan pejabat negara,” terang Rudy.
Dilanjutkan Rudy, dugaan suap Hasto juga tidak dapat dibuktikan. Baik dari saksi ahli maupun saksi-saksi yang lain.
“Sehingga Hasto merupakan tahanan politik,” ungkapnya.
Sementara itu dalam memaknai peringatan hari lahir pancasila. Rudy mengajak kepada seluruh kader PDIP. Untuk mengembalikan marwah partai dengan semangat gotong royong.
“Hari Pancasila tentunya apa yang diamanatkan oleh Bung Karno. Mulai dari 5 sila, 3 sila dan diperas menjadi 1 gotong royong. Bukan semangat sembako, bukan semangat uang. Lebih kepada semangat gotong royong,” jelasnya.
Meneruskan pesan dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Rudy mengingatkan agar kader PDIP tidak membohongi rakyat dan mencari keuntungan di partai.
“Jangan berhitung rugi untuk masuk dalam organisasi PDIP. Namun perjuangan untuk mendapatkan kesejahteraan masyarakat itu utama. Sehingga dalam memaknai memperingati hari lahir pancasila kita semangat gotong royong sebagai landasan PDIP,” pungkasnya.