Flash, News  

Polisi Beberkan Kronologi Pembunuhan Abah Nateh, Murni Gegara Pelaku Sakit Hati?

apakabar.co.id, BARABAI- Polres Hulu Sungai Tengah (HST) terus mendalami kasus pembunuhan aktivis lingkungan bernama Arbaini di Desa Nateh, Kecamatan Batang Alai Timur.

Dalam konferensi pers yang digelar pada Senin (29/7) di Polres HST, polisi menyebut bahwa kematian Arbaini atau Abah Nateh terjadi karena pelaku yang bernama Irwansyah sakit hati dengan perkataan korban. Korban sering menegur pelaku yang kerap minum miras.

Adapun peristiwa ini terjadi ketika korban dan istrinya sedang menurunkan rumput untuk kambing mereka di lokasi wisata Pantai Nateh, pada Rabu (24/7) lalu.

Saat itu, korban bersantai di dekat mobilnya. Pelaku mendekati korban dan terjadi cekcok mulut. Korban sempat berujar, “Napa dur sarik kah lawan aku?”

“Terserah aku ae b****t, b****l, binatang ikam nih,” ujar pelaku.

Cekcot mulut memanas hingga akhirnya terjadi perkelahian. Pelaku yang merasa sakit hati menyerang korban dengan pisau. Korban sempat mencoba membela diri dengan parang, namun tidak berhasil. Serangan pisau mengenai dada, wajah, tangan, dan punggung korban.

Setelah melukai korban, pelaku langsung melarikan diri. Warga sekitar membawa korban ke Rumah Sakit H. Dhamanhuri Barabai. Sayangnya, korban meninggal dunia pukul 09.30 WITA. Kematian korban menjadi duka mendalam bagi keluarganya.

Polisi menangkap pelaku pada hari yang sama di Desa Tangalin, Kecamatan Awayan. Barang bukti berupa celana korban dan pisau pelaku diamankan. Pelaku mengaku sakit hati akibat perkataan korban yang sering menegurnya karena kerap minum-minuman keras.

Usut Tuntas

Abah Nateh dikenal luas sebagai pejuang Meratus. Ia adalah warga yang getol mempertahankan lingkungan Meratus bebas dari tambang.

Ia dulunya kepala Badan Perwakilan Desa setempat. Abah Nateh kemudian menggagas objek wisata alam Pantai Nateh sebagai solusi selain tambang.

Pria 65 tahun yang lantang menyuarakan #SaveMeratus, Desember 2017 silam, bahkan turut hadir dalam persidangan menolak izin tambang PT MCM.

Beberapa kerabat yang turut membersamai Abah Nateh dalam perjuangannya menolak tambang menuntut agar kasus pembunuhan ini diusut tuntas.

“Walhi mendesak Kapolda Kalsel dan Kapolres HST segera turun tangan untuk secepatnya mengusut secara tuntas hingga keadilan berpihak kepada Abah Nateh dan keluarga yang ditinggalkan,” jelas Manajer Kampanye Walhi Kalsel, Jeffri Raharja.

1,218 kali dilihat, 2 kunjungan hari ini
Editor: Donny Muslim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *