NEWS

IKN Mulai Bangun Kawasan Legislatif dan Yudikatif, Fondasi Pemerintahan Baru Dimulai

Ibu Kota Nusantara (IKN). Foto: Antara
Ibu Kota Nusantara (IKN). Foto: Antara
apakabar.co.id, JAKARTA - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus bergerak ke fase strategis. Setelah menuntaskan sejumlah infrastruktur dasar, kini Otorita IKN memulai pembangunan kawasan legislatif dan yudikatif. Ini merupakan dua pilar penting yang akan melengkapi fungsi Nusantara sebagai pusat pemerintahan negara.

Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) memulai pembangunan kawasan legislatif dan yudikatif sebagai bagian dari upaya memperkuat fondasi IKN sebagai pusat pemerintahan modern, inklusif, dan berkelanjutan.

“Pembangunan tidak hanya menghadirkan infrastruktur yang layak, tetapi juga menciptakan ekosistem pemerintahan, sosial, dan ekonomi yang terintegrasi,” ujar Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (5/11), dikutip dari ANTARA. 

Ia menegaskan pembangunan itu juga harus memberi manfaat bagi aparatur sipil negara (ASN), pekerja konstruksi, dan masyarakat sekitar.


Selain pembangunan fisik, Otorita IKN juga memperkuat aspek sosial. Bersama Institut Teknologi Bandung (ITB), mereka melatih 1.000 pelajar SMA dan SMK menjadi pembuat konten digital untuk mendorong ekonomi kreatif di sekitar IKN. 

Hingga kini, sudah ada 879 kegiatan pengembangan kapasitas bagi masyarakat, termasuk bagi ibu rumah tangga, penyandang disabilitas, dan pelaku UMKM.

Untuk persiapan menuju pemerintahan daerah khusus (pemdasus), Otorita IKN bekerja sama dengan Jimly School of Law and Government Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam penyusunan regulasi dan struktur kelembagaan.

Dari sisi infrastruktur, kata dia, kebutuhan air bersih ASN akan dipasok dari Bendungan Sepaku Semoi yang memiliki kapasitas tampung 16 juta meter kubik dan mampu menyediakan air baku hingga 2.500 liter per detik. Sebanyak 1.500 liter per detik dialirkan ke kawasan IKN, dan 1.000 liter per detik ke Kota Balikpapan.

Selain itu, Intake Sepaku juga disiapkan dengan instalasi pengolahan air berkapasitas 300 liter per detik. “Air yang mengalir ke IKN merupakan air yang bisa diminum langsung dari keran,” kata Basuki.

Beberapa proyek prioritas seperti penataan Pasar Sepaku, pembangunan Masjid Negara, dan Basilika ditargetkan selesai akhir 2025. Konektivitas jalan, hunian ASN, pasar, serta fasilitas pendidikan juga sedang dikebut di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) subwilayah pengembang 1B dan 1C.

Basuki menyebut pembangunan IKN kini melibatkan sedikitnya 7.000 pekerja konstruksi yang tinggal di hunian pekerja konstruksi (HPK). Pada tahap kedua, jumlah itu akan meningkat hingga 20.000 orang untuk mempercepat pembangunan.