Arogansi Kapolres Kukar, Ancaman ke Senator Dinilai Lukai Marwah Lembaga 

Kapolres Kutai Kartanegara (Kukar) AKBP Dody Surya Putra. Foto: istimewa

apakabar.co.id, JAKARTA – Konflik panas meletup antara Kapolres Kutai Kartanegara (Kukar) AKBP Dody Surya Putra dengan anggota DPD RI asal Kaltim, Yulianus Henock Sumual, usai insiden adu mulut terkait penanganan konflik agraria di Kelurahan Jahab, Kukar.

Henock mengaku mendapat intimidasi langsung saat menindaklanjuti aduan warga. Perilaku Kapolres itu dinilai sebagai wujud arogansi aparat.

Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, menegaskan sikap Kapolres Kukar tidak mencerminkan etika antar lembaga. Ia mendesak Polri menjatuhkan sanksi tegas, bukan sekadar menerima permintaan maaf.

“Meskipun sudah meminta maaf, harusnya ada sanksi berupa teguran atau peringatan dari institusi Polri. Ini bukan sekadar persoalan pribadi, tapi soal marwah antar lembaga,” tegas Bambang kepada media ini.

Sampai berita ini terbit, media ini sudah berulang kali menghubungi sejumlah komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Namun tak ada satupun yang merespons.

Henock sendiri mengaku ditelepon langsung oleh Kapolres Kukar dan mendapat makian hingga ancaman pergantian antar waktu (PAW).

“Dia menuduh saya intimidasi dan bahkan mengancam PAW. Katanya, ‘saya PAW kau, kau akan menangis’. Itu penghinaan bagi saya pribadi dan lembaga negara,” ujar Henock.

Senator yang juga Ketua Badan Akuntabilitas Publik DPD RI itu menilai ucapan Kapolres sudah merendahkan martabat institusi negara. Ia menyebut telah melaporkan peristiwa itu ke DPD, Polda Kaltim, dan berencana membawanya ke Kapolri serta Propam.

Tak lama setelah laporan masuk, Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro langsung menyampaikan permintaan maaf dan berjanji memperbaiki kinerja jajarannya.

“Syukurlah Kapolda Kaltim responsif. Beliau minta maaf langsung dan berkomitmen memperbaiki kinerja jajarannya,” kata Henock.

Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Yulianto, juga menyampaikan permintaan maaf resmi melalui akun Polda Kaltim. Ia menegaskan pimpinan sudah mengevaluasi khusus Kapolres Kukar dan hasilnya akan dilaporkan ke Mabes Polri.

Awalnya, konflik ini hanya berangkat dari percakapan singkat via chat. Henock menanyakan alasan warga Jahab sering dipanggil polisi. Namun jawaban Kapolres justru berujung keributan.

“Tiba-tiba dia telepon saya, memaki, bahkan menantang. ‘Kalau berani, sini kau!’,” cerita Henock.

Gesekan kecil itu melebar jadi konflik terbuka di tengah panasnya persoalan agraria di Kukar. Hingga kini, Polres Kukar belum memberikan klarifikasi resmi atas insiden tersebut.

 

38 kali dilihat, 38 kunjungan hari ini
Editor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *