NEWS
BGN Diminta Tetap Jalan, Balikpapan Pilih Hentikan MBG Selama Libur Sekolah
apakabar.co.id, JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Balikpapan resmi dihentikan sementara selama masa libur sekolah. Keputusan ini diambil oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan dan dinilai bertolak belakang dengan arahan Badan Gizi Nasional (BGN) yang meminta agar program tersebut tetap berjalan meski kegiatan belajar mengajar sedang libur.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan, Irfan Taufik, mengatakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk siswa di Balikpapan dihentikan sementara waktu karena libur sekolah.
Keputusan ini bertolak belakang dengan keinginan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana yang meminta MBG tidak diliburkan meskipun kegiatan belajar mengajar di sekolah dihentikan sementara selama masa libur.
"Ya MBG pasti libur jugalah. Tidak ada distribusi karena anak-anak sedang libur. Sudah ada koordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) di Balikpapan," kata Irfan, Senin (22/12/2025) malam.
Menurut Irfan, kebijakan untuk tetap mendistribusikan MBG bisa saja tetap dijalankan pada saat libur sekolah. Namun sasarannya bukan kepada siswa, melainkan kepada ibu hamil dan ibu menyusui. "Sasaran MBG kan tidak hanya anak sekolah, ada juga ibu hamil dan menyusui. Kalau untuk sekolah ya jelas libur, anak-anak sedang libur," lanjut Irfan.
Kepala SMPN 18 Balikpapan Guruh Widodo, mengatakan selama libur sekolah program MBG juga dihentikan dan akan kembali ketika libur berakhir. "Iya kami bersurat kepada BGN di Balikpapan kalau sekolah libur, jadi tidak perlu ada pengiriman," ujar dia, Selasa (23/12/2025).
Senada, Kepala SMKN 3 Balikpapan, Sukarni Chandra memastikan MBG di sekolahnya juga dihentikan sementara karena siswa sedang menjalani masa liburan. "Selama libur sekolah di-stop MBG," kata dia dikonfirmasi Selasa (23/12/2025).
MBG di Balikpapan Baru 17,8 Persen
Disdikbud Kota Balikpapan mencatat realisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga November kemarin masih menjangkau sebagian kecil peserta didik. Program tersebut dilaksanakan melalui satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang melayani siswa dari jenjang PAUD, SD, hingga SMP.
Irfan merinci pada jenjang PAUD, jumlah penerima MBG tercatat sebanyak 685 siswa dari total 15.977 siswa. Capaian ini setara dengan sekitar 4,3 persen dari keseluruhan peserta didik PAUD di Balikpapan.
Sementara itu, pada jenjang sekolah dasar, MBG telah diterima oleh 12.256 siswa dari total 68.531 siswa. Persentase penerima manfaat di jenjang ini mencapai sekitar 17,8 persen.
Untuk jenjang sekolah menengah pertama, jumlah siswa yang telah menerima MBG tercatat sebanyak 8.555 siswa dari total 29.891 siswa. Angka tersebut setara dengan 28,6 persen dari total siswa SMP di Kota Balikpapan.
Adapun satuan pendidikan nonformal (SPNF) hingga kini belum tersentuh program MBG. Dari total 8.063 siswa SPNF, capaian penerima manfaat masih tercatat nol persen. Secara keseluruhan, jumlah siswa yang telah menerima manfaat program MBG di Balikpapan mencapai 21.496 siswa. Sementara itu, sebanyak 100.966 siswa lainnya belum terlayani program tersebut.
Dengan capaian tersebut, persentase penerima manfaat MBG di Kota Balikpapan secara umum masih berada di kisaran 17,5 persen dari total peserta didik yang ada.
Sebelumnya, Kepala BGN Dadan Hindayana menyebut kebijakan tidak meliburkan MBG diambil untuk memastikan pemenuhan gizi anak tetap terjaga, terutama bagi siswa yang selama ini bergantung pada program MBG sebagai sumber asupan gizi harian.
Ia menjelaskan, selama masa libur sekolah, pelaksanaan MBG akan dilakukan dengan mekanisme penyesuaian, menyesuaikan kondisi di masing-masing daerah. Skema distribusi tidak harus sama seperti saat hari sekolah aktif.
BGN membuka sejumlah opsi penyaluran, mulai dari pembagian paket makanan yang bisa dibawa pulang, pengaturan frekuensi distribusi tertentu dalam sepekan, hingga skema pengambilan di titik layanan gizi yang telah ditentukan. Di beberapa wilayah, distribusi juga memungkinkan dilakukan melalui pengantaran langsung jika kondisi memungkinkan.
Dadan menekankan, kebijakan tersebut bersifat fleksibel dan mempertimbangkan akses siswa terhadap layanan MBG selama libur sekolah. Pemerintah daerah dan satuan pelaksana di lapangan diberi ruang untuk menyesuaikan pola distribusi agar bantuan tetap tepat sasaran.
Pernyataan ini sekaligus meluruskan anggapan bahwa program MBG dihentikan sementara selama libur sekolah. BGN memastikan tidak ada kebijakan penghentian total, melainkan pengaturan ulang teknis pelaksanaan agar tetap efektif dan aman.
Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program strategis nasional yang bertujuan meningkatkan kualitas gizi anak serta menekan angka stunting.
Karena itu, kontinuitas program menjadi perhatian utama pemerintah, termasuk saat periode libur panjang sekolah.
Editor:
RAIKHUL AMAR
RAIKHUL AMAR

