LSI: Muhidin-Hasnur Hanya Bisa Dikalahkan ‘Tsunami Politik’

Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan surat dukungan resmi kepada pasangan Calon Gubernur Kalsel dan wakilnya; Muhidin-Hasnuryadi Sulaiman, Jumat (19/7) malam. Foto: Andrey Micko/apakabar.co.id

apakabar.co.id, JAKARTAMuhidin-Hasnuryadi Sulaiman diprediksi menang telak di Pilgub Kalimantan Selatan. Analisis Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA, duet ini hanya bisa dikalahkan ‘tsunami politik’.

“Jika tak ada tsunami politik, seperti kandidat terjerat kasus besar yang diketahui mayoritas publik, kecurangan dan money politic, maka pasangan Muhidin – Hasnuryadi yang punya potensi kuat untuk memenangkan kontestasi politik lima tahunan di Kalsel,” kata Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah, saat memaparkan hasil survei, Rabu (24/7).

Elektabilitas Muhidin-Hasnur, kata dia, tak terbendung. Baik oleh duet istri gubernur Kalsel, Acil Odah-Rozanie. Maupun duet kepala daerah Zairullah-Ibnu Sina.

Kata Toto, Keunggulan Muhidin sebagai cagub terlihat dalam berbagai simulasi. Untuk 12 calon, misalnya, Muhidin unggul dengan 27,8%, disusul Raudatul Jannah (Acil Odah) 15,3%, Zairullah 15,1%, Hasnuryadi 10,8%. Sedangkan calon lain, seperti Denny Indrayana, Ibnu Sina, Rosehan Noor dan Nasrullah di bawah 5%.

Elektabilitas Muhidin makin naik. Bahkan jika dalam simulasi yang semakin dikerucutkan.

Apalagi dalam simulasi head to head, Muhidin semakin tinggi ke posisi elektabilitas di atas 40%.

Contohnya, kata Toto, saat head to head dengan Acil Odah elektabilitas Muhidin tembus ke angka 50,9% . Sedangkan Acil Odah hanya 26,5%.

Justru perlawanan terjadi saat Muhidin turun ke 48,4% ketika berhadapan dengan Zairullah yang 30,0%.

Saat simulasi dilakukan secara perpasangan, menurut Toto, Muhidin juga tetap memimpin. Jika terjadi 3 pasangan calon, Muhidin – Hasnuryadi (44,6%), Zairullah – Ibnu Sina (23,5%) dan Acil Odah – Akhmad Rozanie (20,0%).

Namun begitu, Toto mengingatkan bahwa data survei juga mengungkapkan, masih ada 54,1% pemilih yang berkategori soft supporter (pemilih cair).

Yaitu, gabungan antara mereka yang sudah punya pilihan tapi bisa berubah dengan yang belum punya pilihan sama sekali.

“Jumlah pemilih yang mayoritas itulah, yang sering saya sebut sebagai lahan tak bertuan. Artinya, pemilih yang masih bisa diperebutkan oleh siapa saja. Termasuk, kandidat yang saat ini masih rendah elektkabilitasnya,” jelasnya.

Sementara itu, sambung Toto, sampai sekarang belum ada kandidat yang punya strong supporter tembus di angka 30%.

Muhidin sendiri juga baru punya pemilih militan di 16,6%, Acil Odah 9,9%, Zairullah 7,6%, dan yang lainnya dibawah 5%.

Dari data tersebut, sebenarnya masih terbuka peluang buat siapa saja untuk menang. Hanya, duet Muhidin-Hasnur lebih punya peluang besar. Apalagi, wakilnya, Hasnur punya tingkat kesukaan tertinggi, 88,9%.

“Masalahnya, Hasnur masih punya problem pengenalan yang baru 65%,” tegasnya.

Survei LSI Denny JA ini dilakukan dari 5 – 11 Juni 2024, menggunakan metodologi standar Multistage Random Sampling. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 800 responden yang tersebar secara proporsional di seluruh kabupaten di Kalsel. Adapun margin of error penelitin ini 3,5%.

64 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Fahriadi Nur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *